Find Us On Social Media :

Ketika Operasi Trikora, Kopaska Ternyata Menyiapkan Pasukan Bunuh Diri Menggunakan 'Torpedo Manusia'

By Intisari Online, Sabtu, 21 Juli 2018 | 18:00 WIB

Untuk pemicu ledakan torpedo dilengkapi mekanisme detonasi yang secara otomatis akan meledak waktu bertabrakan dengan dinding kapal.

Dari mekanisme kerjanya, ujung torpedo diangkut menggunakan sebuah speedboat kecil yang digerakan motor tempel 100TK.

Speedboat itu sendiri dikemudikan oleh seorang sukarelawan yang akan mengarahkan dan membenturkan ujung torpedo kepada kapal musuh.

Sesaat sebelum speedboat beserta torpedo membentur kapal musuh, pengemudi akan melompat menggunakan kursi pelontar.

Fungsi kerja kursi lontar pada torpedo mirip kursi lontar jet tempur.

Mayor Urip yang makin penasaran karena belum pernah dilibatkan dalam operasi torpedo manusia dan juga tak pernah diberi petunjuk pemakaiannya atau cara operasinya jelas tak bisa menolak perintah karena sedang berada di front terdepan.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan diam-diam Mayor Urip melakukan uji coba  pada sukarelawan dan speedboatnya.

Ternyata mesin tempel yang terpasang bukan 100 TK melainkan 50 TK.

Baca juga: Mantan Bodyguard Selebritas Ini Hidup dengan ‘Hernia Terbesar di Dunia’, Dokter pun Takut Mengoperasinya

Para sukarelawan juga belum melakukannya di lautan terbuka.

Apalagi kursi lontarnya yang katanya terpasang ternyata tidak ada sehingga pelaku harus melompat sendiri sebelum torpedo meledak.

Tanpa kursi lontar pengemudi human torpedo dipastikan tewas akibat kedakan TNI seberat 100 kg.