Find Us On Social Media :

Keinginan Ninda Belajar Bahasa Isyarat agar Bisa Berkomunikasi dengan Karin yang Tuli

By Lila Nathania, Sabtu, 11 Februari 2017 | 20:01 WIB

Ketulusan hati anak-anak

Intisari-Online.com – Sepulang sekolah, anakku Ninda tidak seperti biasanya. Kalau sudah bertemu denganku, ia biasanya begitu cerewet. Kali ini, ia diam saja seperti sedang berpkir. Penasaran, aku pun bertanya, “Ninda sayang, hari ini belajar apa di sekolah?”

“Mama, Ninda mau belajar bahasa isyarat!” begitu jawabnya tiba-tiba. Dengan kaget, aku bertanya, “Bahasa isyarat? Mengapa kamu ingin belajar bahasa isyarat?” Ninda menjawab dengan muka serius, “Tadi di sekolah aku ngobrol dengan Maria. Dia cerita, tetangganya yang bernama Karin seumuran dengan kami berdua namun tuli! Ia jadi tak bisa pergi ke sekolah yang sama dengan kami dan tak punya teman. Aku mau menjadi temannya!”

Mendengar jawaban Ninda, aku semakin kaget. Aku tak menyangka ia akan berpikir seperti itu. Dengan hati-hati aku pun bertanya, “Lho, memang Ninda sudah kenal dengan Karin? Kok langsung mau jadi temannya?” Anakku pun menjawab, “Ninda tidak peduli! Pokoknya Ninda mau kenalan dulu dengan Karin. Pasti dia kesepian sekali karena tak punya teman! Ninda mau jadi temannya!”

Setelah itu, beberapa kali aku mengantar Ninda ke rumah Maria dan aku melihat mereka berdua mencoba menjadi teman Karin. Awalnya, anak itu begitu malu-malu. Namun seriring dengan berjalannya waktu, mereka bertiga justru jadi teman yang tak terpisahkan.

Dengan kepedulian dan ketulusan Ninda serta Maria, aku melihat Karin telah berubah menjadi anak yang ceria dan terbuka. Meski Karin memiliki keterbatasan, Ninda dan Maria tetap menerimanya sebagai teman. Melihat mereka, aku pun bertanya pada diriku sendiri, bisakah aku melakukan hal yang sama pada mereka yang disingkiri karena kekurangan dan perbedaannya?