Find Us On Social Media :

Agar Tsunami Aceh 2004 dan Jepang 2011 Tidak Terjadi Lagi, Begini Cara Hentikan Tsunami

By Mentari DP, Kamis, 9 Februari 2017 | 19:20 WIB

Agar Tsunami Aceh 2004 dan Jepang 2011 Tidak Terjadi Lagi, Begini Cara Menghentikan Tsunami

Intisari-Online.com- Tsunami merupakan peristiwa yang disebabkan oeh gempa bumi, tanah longsor, atau pelepasan energi air di daerah pesisir yang memukul tanah. Tidak banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghentikan peristiwa alam ini.

Tapi seorang ahli matematika bernama Usamah Kadri dari Universitas Cardiff, Inggris mengklaim tahu cara menghentikan tsunami. Cara yang dipikir oleh Usamah adalah menggunakan gelombang akustik gravitasi atau AGW.

(Ilmuwan: Asteroid Besar akan Menghantam Bumi dan Memicu Mega-Tsunami Bulan Depan)

AGW terjadi secara alami di lautan dengan cara memotong air melalui kecepatan suara. Kadri mengatakan jika bisa mengendalikan gelombang ini maka kita akan mengetahui kapan tsunami akan datang.

“Sampai sekarang hanya sedikit perhatian tentang cara mengetahui tsunami. Sangat jelas jika potensi AGW masih belum dilihat lebih jauh,” kata Kadri.

Selain memberi tahu kapan tsunami akan datang, tekanan gelombang akustik gravitasi ini bisa juga menghentikan tsunami. Ini bisa terlihat dengan cara menghilangkan energi mereka di wilayah laut luas. Cara ini juga ampuh untuk mengurangi ketinggian dan kecepatan gelombang raksasa ini sebelum mencapai permukaan tanah.

(Misteri Tsunami Alaska Akhirnya Terpecahkan Setelah 50 Tahun)

Sekarang yang dibutuhkan adalah seorang insinyur yang mampu mengontrol gelombang suara tersebut. Untuk ke arah sana, perhitungan Kadri ini bisa menjadi bukti konsep agar cara yang terbaik bisa segera terwujud untuk menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi risiko kekacauan besar-besaran di dunia.

Sampai saat ini ada dua tsunami paling besar yang pernah terjadi di dunia. Pertama terjadi tahun 2004 di Aceh yang menyebabkan kematian lebih dari 200.000. dan kedua di Jepang tahun 2011 yang membuat 15.269 warga tewas dan 8.526 lainnya hilang.