Find Us On Social Media :

Timmy 'Kitabisa': Menggalang Donasi dengan Comblangi Donatur dan Pemilik Ide

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 2 Mei 2017 | 11:30 WIB

Alfatih Timur: mencomblangi donatur dan pemilik ide.

Intisari-Online.com – Tiada hari tanpa menghabiskan waktu mengurus kampanye pendanaan beragam program sosial. Begitulah kira-kira gambaran kehidupan Alfatih Timur.

Timmy, begitu ia disapa, menghubungkan orang-orang yang memiliki ide namun kekurangan pendanaan dengan mereka yang siap membantu tapi tidak terfasilitasi. Timmy melakukannya lewat Kitabisa.

--

Langit mendung disertai gerimis tidak menghalangi Timmy untuk berangkat menuju kantor Kitabisa di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Hari itu jadwal dia memimpin rapat untuk mengevaluasi kampanye pendanaan program sosial yang diterima Kitabisa.

(Baca juga: Akun Penggalangan Dana @CakBudi Akui Gunakan Uang Donasi untuk Beli Fortuner dan iPhone 7)

Jumlah kampanye baru yang masuk hingga ratusan. Dibantu oleh timnya, Timmy kemudian meninjaunya dengan membaca proposal dan mengamati proyek yang diajukan.

Salah satu anggota tim akan menelepon si penggalang dana. Lalu meminta KTP dan mengunggah fotonya untuk dipublikasikan di laman Kitabisa. Semua proses ini dilakukan untuk memastikan proyek tersebut tidak fiktif dan memang layak untuk dikampanyekan.

Sebelum ngobrol panjang lebar dengan Intisari, Timmy membuka laptopnya dan menunjukkan laman Kitabisa. Dari situ, ia menjelaskan, Kitabisa merupakan sebuah platform penggalangan dana secara daring untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam masyarakat.

Di laman tersebut juga tertera keterangan: 7,56 miliar rupiah. Itu adalah jumlah dana yang terkumpul dari kampanye proyek sosial yang dilakukan.

(Baca juga: Alfamart “Keukeuh” Menolak untuk Laporkan Pengelolaan Uang Donasi Sumbangan Konsumennya)

Kitabisa yang didirikan Timmy pada tahun 2013 memang menjadi salah satu pelopor crowdfunding (urun dana) atau sistem patungan secara gotong royong di Indonesia.

Dampaknya pun jelas terlihat dengan berbagai proyek yang berhasil dikampanyekan. Sebut saja pembangunan Masjid Tolikara di Papua dan gerakan pembangunan dan pengembangan Sekolah Master di Depok.