Find Us On Social Media :

59 Personel Pasukan Elite India Kabur dari Tugas, Wajarkah Tentara Takut?

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 7 Februari 2017 | 19:20 WIB

Wajarkah tentara takut?

Intisari-Online.com - Serdadu melulu dianggap sebagai sosok yang pemberani. Lalu bagaimana dengan para serdadu yang kabur dari tugasnya seperti 59 anggota personel pasukan elite India baru-baru ini?

Dilaporkan Geo.tv, sekitar 59 taruna pasukan elite India menghilang sebelum dikirim ke kawasan konflk yang menjadi basis pemberontakan komunis India. Mereka menghilang tanpa sepengetahuan komandan mereka.

(Orang yang Takut Gagal Pasti Selalu Kompromi)

Ke-59 anggota ini diberangkatkan menggunakan kereta api. Ketika kereta itu berhenti, para taruna itu memutuskan turun tapi tak kembali lagi. Pejabat pasukan paramiliter yang membawahi pasukan ini mengatakan sedang melakukan penyelidikan guna memastikan bagaimana puluhan tentara itu menghilang tanpa diketahui.

Sudah menjadi pengetahuan umum, gerakan Maois dianggap sebagai salah satu ancaman keamanan terbesar di India. Mereka aktif bergerilya di kawasan berhutan yang kaya sumber daya alam di Chhattisgarh, Odisha, Bihar, Jharkand, Andhra Pradesh.

Seperti halnya gerakan Mois di beberapa wilayah, gerakan Mois India kerap membawa isu-isu hak atas tanah, hak atas pekerjaan, dan hak-hak lain bagi kaum marjinal sebagai landasan perlawanan mereka terhadap pemerintah India pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Wajarkah tentara takut?

Pada dasarnya, rasa takut yang muncul pada diri manusia, termasuk juga tentara, adalah sesuatu yang normal. Dalam sebuah video tentang rasa takut, Abigail Marsh dari Georgetown University bilang bahwa rasa takut merupakan ekspektasi atau antisipasi dari bahaya yang mungkin muncul.

Lalu bagaimana rasa takut itu muncul? Pada kasus menonton film horor, misalnya, “Saraf di telinga yang mengirimkan suara itu adalah bagian pertama dari sistem saraf yang terlibat,” terang Abigal. Sinyal itu kemudian dikirimkan ke bagian otak yang bernama thalamus dan ke bagian lain yang disebut amygdala.

Selanjutnya amgydala akan melepaskan senyawa neurotransmitter, disebut glutamat. Senyawa ini adalah senyawa kimia di balik rasa takut. “Aksi glutamat di amygdala untuk merespons rasa takut yang Anda dengar memicu respons lainnya,” jelas Marsh seperti dikutip Foxnews.

Respons yang saling timbal balik datang dari bagian otak yang bernama periaqueductal gray, bagian otak yang mengontrol dua respons klasik takut, yakni melompat dan kedinginan. Kemudian, bagian hipotalamus yang mengontrol respons perlawanan meningkatkan detak jantung dan seterusnya.

Respons takut yang sampai ke kelenjar adrenalin membuat tubuh melepaskan kortisol dan adrenalin. Selain itu, rasa takut juga membuat tubuh melepaskan glukosa ke aliran darah sebagai kekuatan bagi kita untuk berlari bila diperlukan.

Tergantung tingkat rasa takut, tubuh merespons sinyal dengan cara berbeda. kita bisa saja hanya menutup mata atau lari karena takut.

Para serdadu pasukan elite India ini memang tak habis melihat film hantu, tapi paling tidak mereka telah mendengar bagaimana “ngerinya” gerakan Maois yang selama ini memang kerap membuat repot militer dan Pemerintah India.