Intisari-Online.com -Kendaraan lapis baja memang menjadi salah satu tulang punggung kekuatan pertahanan suatu negara. Selain tank, kekuatan Kavaleri juga digawangi oleh panser. Bedanya, jika tank menggunakan roda rantai, sedangkan panser menggunakan roda karet.
(Mengintip Keunggulan Panser Anoa 2 (1))
Jika pada awal kemerdekaan Indonesia masih menggunakan sisa-sisa kendaraan tempur penjajah, pada perkembangannya, Indonesia mulai mengimpor kendaraan lapis baja. Pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno, panser dan tank untuk kekuatan militer Indonesia banyak diimpor dari Rusia, Prancis, juga Inggris. Di masa Orde Baru, panser kebanyakan didatangkan dari Amerika dan Inggris.
Embargo militer oleh Amerika pada 1999 atas tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur membuat banyak peralatan tempur impor terbengkalai karena ketiadaan suku cadang, termasuk panser. Situasi semakin sulit, ketika kekuatan militer kendaraan tempur sangat dibutuhkan saat operasi militer di Aceh pada 2003.
Keadaan mendesak membuat Indonesia harus cepat bergerak. Jika tidak bisa beli, kenapa tidak bikin sendiri? Sejak 2004, PT Pindad menggeber kemampuan mereka dalam membuat kendaraan lapis baja tersebut, sampai akhirnya mencapai hasil yang mumpuni, Anoa 2.
(Mengintip Keunggulan Panser Anoa 2 (2))
Panser Angkut Personel Sedang (APS) Anoa 2 merupakan pengembangan ketiga dari APS sebelumnya. APS-1 dan APS-2 dikembangkan dari truk komersial. Sedangkan APS-3 atau si Anoa 2 ini menggunakan badan berdesain mocoque berlapis baja.
Mau tahu seberapa hebat Anoa 2, Panser kebanggaan Indonesia? Simak ulasan lengkapnya di Majalah Intisari Edisi Oktober 2013. Agar tidak terlalu penasaran, berikut kami sajikan video mengenai Panser Anoa 2.