Find Us On Social Media :

Kisah Son Heung-Min, Pemain 'Termahal' Asia yang Tidak Menyukai Cristiano Ronaldo

By Afif Khoirul M, Kamis, 19 Juli 2018 | 20:30 WIB

Intisari-online.com - Son Heung-Min merupakan salah satu dari sedikit pemain Asia yang membawa ekspektasi besar di tanah Eropa.

Dirinya juga menjadi tulang punggung Timnas Korea Selatan yang disebut-sebut sebagai tim terbaik di Asia saat ini.

Son adalah satu-satunya pemain Asia yang bermain di Liga Champions musim lalu dan memegang peran kunci. 

Sepak terjang Son di Eropa bermula ketika ia tiba di Hamburg pada usia 16 tahun. Waktu itu ia tidak bisa berbicara bahasa Jerman. 

Baca Juga : Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'

Ibu angkatnya, Jutta Wendorf menggambarkan Son sebagai sosok pemalu dan selalu rapi.

Pada usia 18 ia bermain untuk tim utama Hamburg, lalu pada usia 19 ia naik menjadi pemain penting dalam tim tersebut. 

Prestasi tersebut tidak luput dari perhatian publik tanah airnya. Son dibanjiri surat cinta dari penggemarnya di Korsel.

Setelah tiga musim berlalu, pada 2013 ia menerima pinangan dari klub pesaing Hamburg, yaitu Bayern Leverkusen dengan nilai transfer 10 juta Euro (Sekitar Rp167 Milliar).

Baca Juga : Inilah Kesaksian Tahanan yang Berhasil Kabur dari Kamp Penjara Korea Utara yang Mengerikan

Langkahnya maju ke Leverkusen adalah sebuah harapan besar, dengan dirinya bermain di BayArena akan memberikan perhatian klub dari Liga Premier. 

Hanya butuh waktu singkat Son akhirnya hijrah ke Tottenham Hotspur dan menjadikannya pemain Asia termahal dalam sejarah dengan nilai transfer 30 juta Euro (Sekitar Rp502 Milliar).

Hal itu menunjukkan bahwa Son telah melampaui ekspektasinya di Leverkusen, sebab hanya dalam dua musim  ia telah menarik salah satu tim dari Premier Legaue