Advertorial

Inilah Kesaksian Tahanan yang Berhasil Kabur dari Kamp Penjara Korea Utara yang Mengerikan

Tatik Ariyani
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Korea Utara telah menetapkan sistem kamp-kamp penjaradi mana para tahanan banyak meninggal di tengah kekejaman yang dapat dikatakan sebanding dengan Nazi, menurut laporan PBB.

Menurut laporan dari Amnesty International dan Komite Hak Asasi Manusia di Korea Utara, sekitar 200.000 orang dipenjarakan di kamp-kamp ini, sementara sekitar 400.000 orang telah tewas di dalamnya.

NamunKorea Utara telah berulang kali membantah laporan tersebut dan memboikot debat PBB.

Namun, Kim Jong Un tidak bisa bersembunyi dari gambar yang berhasil direkam dari satelitdanmeningkatnya jumlah pelarian karena penyalahgunaan rezim.

Baca Juga:Enggak Mau Pesawatnya Jadi Bahan Ejekan di Singapura, Kim Jong Un pun ‘Digendong’ Pesawat VVIP Boeing 747-400 China Buatan Amerika

Berikut ini adalah beberapa gambar kamp-kamp penjara yang tertangkap satelit dan beberapa ilustrasi yang berkaitan dengan kehidupan di dalam tahanan yang belum dikonfirmasi oleh pembelot.

Mantan tahanan mengatakan kondisinya sangat buruk sehingga 20% sampai 25% dari populasi penjara meninggal setiap tahun.

Shin Dong-hyuk lahir di dalam satu kamp dan tinggal di sana selama 23 tahun sebelum dia bisa melarikan diri.

Hanya sedikit tahanan yang pernah lolos.

Karena siapa saja yang mencoba kabur, berencana kabur atau tahu cara kabur dari penjara akan dieksekusi dan semua tahanan harus menyaksikan eksekusi tersebut.

Baca Juga:Bagaimana Satu Pertandingan Sepakbola Mengambarkan Kemerdekaan Palestina dan Diakui Dunia

Kelaparan biasa terjadi, karena tahanan hanya diberi makan bubur yang terbuat dari tepung jagung dan kubis.

Shin berkata, "Kami selalu lapar dan para penjaga selalu mengatakan kepada kami, 'Melalui kelaparan, Anda akan sadar'."

Karena kelaparan, para tahanan sering makan tikus dan serangga untuk bertahan hidup.

Baca Juga:Tak Perlu Pakai Kuota, Begini Cara Nonton TV Pake Smartphone Secara Gratis Tanpa Koneksi Internet

Tanpa mendapat protein dan kalsium dalam makanan mereka, para tahanan jadi bungkuk atau bahkan kehilangan jari kaki dan jari tangan saat dingin.

Penjaga juga memperlakukan tahanan dengan tidak manusiawi dengan meneror dan menyiksa para tahanan.

Kadang-kadang penyiksaan itu hanya untuk bersenang-senang, menurutpengakuan tahanan yang berhasil kabur.

Melanjutkan kisahnya, Shin berkata ujung jarinya dipotong sebagai hukuman karena tidak sengaja merusak mesin saat bekerja di pabrik.

Ketika Shin berusia 13 tahun, Shin dikirim ke pusat penyiksaan bawah tanah setelah ibunya dan kakak laki-lakinya dituduh berusaha melarikan diri.

Shin berkata, "Mereka menggantung kakak laki-laki saya dan menyiksa saya dengan api."

Baca Juga:Mewahnya Hotel Tempat Donald Trump dan Kim Jong Un Bertemu, Harga Kamar Sampai Rp139 Juta Semalam!

Lebih parahnya,tahanan wanita tidak diberi keringanan sedikitpun.

Kehamilan dilarang keras, kecuali dalam kasus pernikahan yang diatur oleh penjaga penjara.

Satu orang bersaksi bahwa dia pernah menyaksikan seorang narapidana perempuan dipaksa menenggelamkan bayinya sendiri dalam ember.

Kondisi narapidana memang sangat buruk.

Bahkan, jika tahanan berhasil kaburmelewati penjaga dan pagar listrik, mereka masih harus menyeberangi perbatasan ke China.

Jika mereka berhasil ditemukan, mereka menghadapi kemungkinan akan dikirim kembali ke kamp penjara Korea Utara.

Jika Korea Utara menyangkal adanya kamp-kamp tersebut, gambar satelit menunjukkan ada daerah yang tampak seperti kamp penjara yang tersebar di seluruh negeri.

Laporan lain mengatakan bahwa hingga 20.000 tahanan dibiarkan meninggal karena penyakit atau kelaparan karena beberapa kamp ditutup dan dikonsolidasikan pada tahun 2013.

Baca Juga:Aneh! Inilah 4 Olahraga Gabungan yang Super Unik, Salah Satunya Catur-Tinju

Artikel Terkait