Penulis
Intisari-Online.com -Masih ingat dengan Husain Fata Mizani? Benar. Dialah sosok di balik menyebarnya video merazia razia polisi yang viral di media sosial. Dilansir dari Kompas.com, tak lama setelah itu, Husain pun dipanggil oleh aparat Polres Madiun Kota.
(Ketika Razia Polisi Dirazia Warga, Begini Videonya)
Pemanggilan itu dilakukan untuk mengklarifikasi aksi Husain yang merekam razia anggota kepolisian Satlantas Polres Madiun Kota di Jl. Agus Salim, Senin (31/1).
“Saya diperiksa dari jam setengah satu sampai setengah dua (siang). Saya ditanya kenapa meng-upload. Apakah ada kebencian khusus kepada pihak kepolisian,” ujar Husain, Selasa (31/1) malam.
Husain diajak bertemu dengan beberapa perwira Polres Madiun di salah satu rumah makan tidak jauh dari Sri Ratu Plaza Madiun, Selasa (30/1) siang.
“Ini bukan karena saya hater-nya polisi. Saya hanya ingin mencerdaskan masyarakat dan sebaliknya saya ingin agar polisi lebih dihormati masyarakat dengan melakukan razia sesuai dengan prosedur yang benar,” kata Husain menirukan jawaban yang ia sampaikan kepada polisi.
Menurut Husain, sejak lahir sampai dengan saat ini ia belum pernah melihat polisi melakukan razia sesuai dengan prosedur yang benar. Warga Desa Jetis, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, itu mengakui tidak diintimidasi oleh perwira dan anggota Polres Madiun Kota. Hanya saja, ia diminta menghapus video yang sudah diunggahnya.
“Tadi sempat suruh hapus, terus saya bilang, ‘Kayaknya tidak akan saya hapus.’ Mereka meminta tolong agar dihapus, alasannya agar Madiun adem-adem wae (tenang-tenang saja),” ujar Husain.
Sejatinya ini bukan aksi pertama Husain. Tapi sayang, videonya sebelumnya itu dihapus karena polisi berjanji akan memperbaikinya. Dia pun tidak merencanakan merekam razia kendaraan bermotor.
Sementara itu, Kapolres Madiun Kota AKBP Sony Budi Adityawan menyatakan bahwa pemanggilan Husain tidak terkait video yang diunggah di media sosial. Polisi memanggilnya untuk bertemu di rumah makan padang Permata Bundo Madiun mendengar klarifikasi pemuda tersebut.
“Anggota saya yang ngajak makan, kemudian ditanya kenapa kok begitu,” ujar Sony, Rabu (1/2) sore.
Sony menyebutkan, anggota yang menemui Husain adalah Kasat Intel, KBO Lantas, Kanit Patroli. Sony menyampaikan apresiasi kepada Husain atas aksinya tersebut. Hanya saja, ia berharap agar warga menggunakan cara-cara yang lebih etis.
“Kalau (video Husain) itu kan seolah-olah ingin menjelek-jelekkan,” ujar Sony.
Mengenai razia kemarin, Sony menegaskan bahwa anggotanya sudah sesuai dengan prosedur. Polisi sudah memberikan jarak cukup antara papan pemberitahuan dan kegiatan pemeriksaan supaya pengendara tidak berhenti mendadak.
Lebih lanjut, Sony menghargai sikap kritis dan lebih detail dalam membaca aturan. Pihaknya akan melakukan perbaikan ke dalam sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang.
Terkait dengan permintaan agar video dihapus, Sony mengaku belum dapat laporan. Tetapi ia sudah memberi arahan supaya anggotanya agar menghadapi hal itu dengan baik.