Penulis
Intisari-Online.com - Debat kedua Pilkada DKI Jakarta belum lama berlangsung (27/1/2017). Sementara debat pertama berlangsung tanggal 13/1/2017. Selang debat pertama, beberapa lembaga survei melakukan survei terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.
(Inilah kekayaan cagub-cawagub yang bertarung pada Pilgub DKI 2017. Siapa yang paling kaya?)
Lembaga-lembaga survei tersebut mengukur elektabilitas atau tingkat keterpilihan tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pasca-debat pertama. Survei tersebut dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Inilah hasilnya.
#1. Populi Center
(AHY - Sylviana Murni: 25,0% - BTP - Djarot: 36,7% - Anies - Sandi: 28,5%, belum menentukan pilihan: 9,8%)
Pada Minggu (22/1/2017), Populi Center merilis hasil surveinya yang dilakukan pada 14-19 Januari 2017.
Hasil survei tersebut memperlihatkan bahwa cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memiliki elektabilitas 25,0 persen.
Kemudian, cagub-cawagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dengan elektabilitas 36,7 persen dan pasangan nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memiliki elektabilitas 28,5 persen.
Sementara itu, responden yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) sebanyak 9,8 persen.
Survei Populi Center ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di enam wilayah di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai menggunakan kas internal Yayasan Populi Indonesia.
(Apa alasan Agus Harimurti Yudhoyono rela tinggalkan TNI demi Pilkada DKI Jakarta?)
#2. Indikator Politik Indonesia
(AHY - Sylviana Murni: 23,6% - BTP - Djarot: 38,2% - Anies - Sandi: 23,8%, belum menentukan pilihan: 14,5%)
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 12-20 Januari 2017 dengan tema "Efek Debat dan Rasionalitas Pemilih Jakarta Jelang Pilkada".
Lembaga survei ini merilis hasil surveinya pada Rabu (25/1/2017). Hasil survei tersebut menunjukkan, elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 23,6 persen, elektabilitas Ahok-Djarot 38,2 persen, dan elektabilitas Anies-Sandi sebesar 23,8 persen.
Sisanya, sebanyak 14,5 persen menjawab tidak tahu atau rahasia. Dalam survei tersebut, jumlah sampel yang diwawancarai sebanyak 808 orang.
Metode survei menggunakan stratified multistage random sampling. Adapun data yang dianalisis hanya responden asli sebanyak 697 dengan margin of error kurang lebih 3,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(Apa alasan Antasari Azhar menghadiri debat kedua Pilkada DKI Jakarta?)
#3. Saiful Mujani Research and Consulting
(AHY - Sylviana Murni: 22,5% - BTP - Djarot: 34,8% - Anies - Sandi: 26,4%, belum menentukan pilihan: 16,4%)
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan penelitian pada 14-22 Januari 2017 dengan tema "Debat dan Elektabilitas Paslon Pilkada DKI".
Hasilnya, Agus-Sylvi sebesar 22,5 persen, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 34,8 persen, dan elektabilitas Anies-Sandi sebesar 26,4 persen. Sisanya, 16,4 persen menjawab tidak tahu atau rahasia.
Berdasarkan hasil survei ini, pilihan para pemilih dilandasi beberapa faktor, di antaranya sudah ada bukti nyata hasil kerja sebanyak 20,9 persen, tegas dan berwibawa sebanyak 15,4 persen, berpengalamanan di pemerintahan sebanyak 14,5 persen, dan pintar atau berpendidikan sebanyak 10,3 persen.
Survei SMRC dilakukan terhadap 800 orang. Metode survei menggunakan stratified multistage random sampling. Adapun data yang dianalisis hanya responden asli sebanyak 641 orang.
Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 3,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai sendiri oleh SMRC.
Ketiga hasil survei di atas menunjukkan elektabilitas masing-masing pasangan calon berbeda-beda dalam setiap hasil survei.
Meski begitu, ketiga hasil survei tersebut memiliki kesamaan, yakni menempatkan elektabilitas Ahok-Djarot di urutan pertama, disusul oleh pasangan Anies-Sandi di urutan kedua, kemudian Agus-Sylvi di urutan ketiga.