Penulis
Intisari-Online.com -Benar kata orang bijak dulu, guru itu mesti digugu dan ditiru. Apalagi jika guru itu seperti Li Chongsu, yang selalu mendayung perahu selama 10 tahun untuk antar-jemput murid-muridnya.
(Alicia Zimmerman, Guru yang Gunakan Lego untuk Mengajarkan Matematika)
Semuanya berawal dari pembangunan bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze yang dimulai pada 1994. Pembangunannya meliputi kawasan Dazu, Chongqin, China. Sejak itu, permukaan air di sekitar distrik itu naik. Sialnya, sekolah anak-anak distrik Dazu berada di seberang bendungan baru itu. Untuk mencapai sekolah, anak-anak itu membutuhkan waktu dua jam mengitari bendungan.
Pada 2007, Li Congshu, yang kini 60 tahun, memiliki ide untuk membuat sebuah perahu kayu. Tanpa ragu, ia menggunakan uangnya sendiri untuk membuat sebuah perahu. Setelah perahu itu selesai, Li kemudian menggunakannya untuk menjemput murid-muridnya. Dengan menggunakan perahu, perjalanan menuju sekolah hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Tak hanya menyediakan perahu, Li juga menyiapkan jaket pelampung demi keselamatan anak-anak muridnya. Setiap pagi, Li meninggalkan rumahnya pada sekitar pukul 07.30 dan berjalan 20 menit menuju dermaga tempat perahunya ditambatkan.
Ia kemudian mulai mendayung ke sisi lain bendungan untuk menjemput 13 muridnya yang sudah menunggu. Usai jam sekolah, Li kemudian mengantarkan anak-anak itu pulang ke rumah. Semua dilakukan Li dengan sukarela dan tanpa memungut biaya sama sekali.
Saat ditanya mengapa ia rela mendayung untuk menjemput murid-muridnya, Li hanya mengatakan ia bahagia bisa melihat anak-anak itu bisa belajar di sekolah. Ia mengaku sangat mencintai profesi seorang guru.
Saat ini, Li hanya hanya memimpikan tiga hal dan semua impiannya terkait dengan kelangsungan pendidikan murid-muridnya.
“Saya ingin pemerintah segera membangun jalan sepanjang 3,2 kilometer agar murid-murid saya bisa ke sekolah lebih cepat,” kata Li. “Jika jalan belum ada, saya ingin membeli sebuah perahu motor karena saya semakin sulit mendayung pada usia saat ini.”
Satu impian Li lainnya adalah berharap ada seseorang yang mau menggantikan tugasnya karena tak selamanya ia kuat untuk mendayung perahu. Tapi selagi ia masih kuat, ia akan terus mendayung untuk murid-muridnya.
Sekadar informasi, Bendungan Tiga Ngarai yang terletak di Provinsi Hubei, China, adalah pembangkit listrik terbesar di dunia dalam hal kapasitas terpasang. Bendungan yang mulai dibangun pada 1994 ini mampu menghasilkan listrik sebesar 22.500 megawatt.
Selain menghasilkan listrik, bendungan ini ditujukan meningkatkan kapasitas lalu lintas kapal dan mengurangi bahaya banjir di wilayah hilir Sungai Yangtze. Namun, pembangunan bendungan ini menuai kritik karena menenggelamkan banyak lokasi bersejarah, mengakibatkan 1,3 juta orang terpaksa pindah, dan mengakibatkan sejumlah perubahan ekologis.