Intisari-Online.com - Sabtu, 27 Juli 2013, sebanyak 400 guru, terutama Kepala Sekolah di Jakarta menghadiri seminar tentang Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang diselenggarakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Seminar ini bertujuan untuk mengingatkan kembali para guru agar bersama-sama membangun kemandirian sekolah dalam mengawasi PJAS. Para guru diberi pembekalan untuk membangun kesadaran akan keamanan pangan di sekolah dan lingkungannya.
Menurut Badan POM, seminar ini merupakan salah satu perwujudan dari 5 strategi Gerakan Nasional Menuju PJAS yang Aman, Bermutu, dan Bergizi yang dicanangkan oleh Wakil Presiden pada 31 Januari 2011. Lima strategi tersebut yaitu (1) Perkuatkan program PJAS; (2) Peningkatan "awareness" komunitas PJAS; (3) Peningkatan kapasitas sumber daya PJAS; (4) Modeling dan replikasi kantin sekolah; dan (5) Optimalisasi manajemen Aksi Nasional PJAS.
Dalam seminar ini diungkapkan bahwa tugas guru SD tidak hanya memberikan pendidikan intelektual, namun juga memperhatikan kesehatan murid-muridnya, termasuk jajanan yang dijajakan di sekolah. Jika para siswa tidak sehat secara jasmani, intelektualitas mereka juga tidak akan optimal sesuai harapan. Sekolah diharapkan melakukan program perbaikan kantin dalam rangka mendukung peningkatan mutu pangan jajanan anak SD.
Para guru dapat mengajak orangtua siswa dan komite untuk turut mendukung program keamanan pangan sekolah. Selain itu, guru juga dapat membina kantin dan pengelola kantin agar dapat menyediakan pangan jajanan yang aman, bermutu, dan bergizi. Dengan membangun kesadaran semua anggota komunitas sekolah akan keamanan pangan jajanan yang aman, bermutu dan bergizi, diharapkan masyarakat dapat dengan cerdas memilih sendiri pangan yang akan dikonsumsi.