Ini Visi Para Cagub DKI soal Industri Digital dan Kreatif

Hery Prasetyo

Penulis

Cagub DKI

Intisari-Online.com - Industri digital dan kreatif merupakan bidang yang sangat strategis di zaman sekarang. Calon gubernur (Cagub) DKI dituntut memiliki visi yang baik tentang hal itu. Lalu, apa visi para Cagub DKI soal industri digital dan kreatif?

Berikut gagasan-gagasan mereka.

Agus Harimurti

Cagup DKI no urut 1, Agus Harimurti.
Agus berjanji akan membangun Kedai Jakarta jika terpilih sebagai gubernur. Kedai Jakarta diyakini akan menumbuhkan industri digital. Sebab, kedai itu memiliki fungsi sebagai coworking place dengan akses internet gratis berkecepatan tinggi.

Menurut Agus, kedai tersebut akan didirikan di atas lahan 1.000 meter persegi. Bangunannya pun akan dibuat bertingkat. Rencananya, kedai tersebut mampu menampung 300 warga.

Agus mengatakan, di kedai tersebut warga bisa beraktivitas dan saling bercengkerama dengan para warga lainnya. Konsep kedai Jakarta itu menyerupai balai warga yang biasanya ada di tiap rukun warga (RW).

"Dengan Kedai Jakarta, mendorong secara langsung untuk lebih mandiri. Tidak perlu workshop, tidak perlu tempat khusus, tapi ruang publik. Kita bisa berkumpul dan menghasilkan sesuatu," kata Agus.

Agus yang sempat ditanyai soal media sosial oleh Prilly Latuconsina juga mengatakan bahwa penggunaan media sosia tidak bisa dihindari. Akan tetapi, Agus berharap media sosial digunakan untuk hal-hal yang konkret dan positif, seperti mengembangkan kreasi anak muda maupun menopang profesi.

"Saya pikir itu penting sekali (menggunakan media sosial). Pemerintah bisa menggunakan platformnya untuk mempromosikan karya anak Jakarta," kata Agus.

Ahok

Cagub DKI no urut 2.
Jika Agus bermimpi membangun Kedai Jakarta sebagai coworking space, Ahok menyatakan, pihaknya sudah mulai membuka coworking space di Balai Kota. Ahok mengaku coworking space yang terletak di Jakarta Smart City Lounge itu banyak dimanfaatkan orang.

Ia kini tengah melelang untuk coworking space kedua di Jalan Prof Dr Satrio, Kuningan. Ahok mengatakan, coworking space akan dilengkapi dengan peralatan produksi yang dapat membantu para startup, misalnya perancang yang tidak memiliki mesin jahit, atau produsen yang membutuhkan printer tiga dimensi.

Selain membuka co-working space, Ahok juga berjanji akan membangun infrastruktur untuk menopang kegiatan digital. Jakarta disebutnya akan memperbaiki 2.600 kilometer trotoar. Trotoar dengan sistem ducting itu akan menampung fiber optic untuk akses internet yang lebih cepat.

Ia membayangkan kelak kualitas infrastruktur jaringan tidak akan berbeda jauh dengan Singapura.

"Kami harapkan (tahun) 2018 itu malah sudah ada 4 dan 4,5G. Makanya kami sudah mulai dari tahun lalu, semua gedung kalau mau nyambung sertifikat layak fungsi (SLF), dia wajib menyediakan semacam fasos fasum untuk kabel fiber optic ini," kata Ahok.

Anies Baswedan

Cagub DKI nomor urut 3.
Berbeda dari Agus dan Ahok, Anies lebih banyak menekankan pada birokrasi yang akan dibangunnya kelak jika terpilih sebagai gubernur. Anies mengatakan, perumusan kebijakan yang ideal adalah yang melibatkan masyarakatnya langsung untuk pembangunan maupun memecahkan masalah.

Anies mengatakan, sifat dari birokrasi adalah menjalankan perintah, tetapi kurang dalam gagasan. Hal itu berbeda dengan masyarakat maupun mereka yang bergerak di bidang digital dan kreatif.

Ke depan, kolaborasi antara keduanya dipercaya dapat menciptakan hal-hal yang baik untuk Jakarta. Industri digital dan kreatif juga akan dibantu oleh pemerintah dengan pelatihan kewirausahaan.

Kewirausahaan itu dipercaya akan menyerap banyak tenaga kerja, seperti visi misi Anies dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

"Birokrasi di pemerintahan di mana-mana terlambat untuk banyak urusan. Tapi dengan kerja sama, apalagi di sektor swasta, you tell me what you need and then kami siapkan aturan, SOP-nya. Kami ingin berpihak pada industri yang berpihak pada masyarakat," kata Anies. (Kompas.com)

Artikel Terkait