Find Us On Social Media :

(FOTO) Pernah Mencapai Minus 71 Derajat Celcius, Begini Potret Kehidupan di Tempat Terdingin di Bumi

By , Sabtu, 7 Juli 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Pernah mendengar tempat terdingin di planet bumi ini?

Benar, jawabannya adalah Oymyakon, sebuah wilayah pedesaan di Distrik Oymyakonsky di Republik Sakha, Rusia.

Suhu rata-rata Oymyakon sekitar -50 derajat Celcius selama bulan-bulan musim dingin.

Rekor suhu terdingin di desa kecil ini terjadi tahun 1924. Saat itu suhu mencapai minus 71 derajat Celcius.

Mau tahu bagaimana kehidupan di Oymyakon?

Berikut petualangan fotografer Amos Chapple dilansir dari businessinsider.com.

Amos memulai perjalanannya di Yakutsk, ibu kota wilayah Sakha di timur laut Rusia. Yakutsk adalah gerbang sebelum sampai ke Oymyakon.

Dari Yakutsk menuju Oymyakon, dibutuhkan waktu dua hari untuk sampai ke sana. Sebab jalanan tandus dan terisolasi.

Apalagi karena mobil melaju dalam suhu sangat rendah, mobil sering kehabisan bensin.

Inilah alasan SPBU tetap buka 24 jam sehari dan selalu ada di sepanjang jalan.

“Pekerja di SPBU bekerja selama 2 minggu dan libur selama 2 minggu,” kata Amos.

Sebelum masuk ke dalam desa, Amos melewati monumen komunis di dekat pintu masuk yang menandai rekor suhu -71 derajat Celcius atau -96,16 derajat Fahrenheit yang pernah tercatat di desa tersebut tahun 1924.

Tanda tersebut berbunyi “Oymyakon, Kutub Dingin”.

Sampai di tengah desa, Amos terkejut dengan efek langsung dan ekstrem dari suhu dingin.

“Saya merasa ada yang mencengkeram kaki saya. Bahkan kadang-kadang air liur saya akan membeku menjadi jarum yang menusuk bibir saya.”

Sama halnya ketika menggunakan kamera.

“Saya harus menahan napas saat memotret. Sangat susah memfokuskan lesan kamera, ketika dingin mulai menguasai.”

Tanah di Oymyakon benar-benar beku. Akibatnya ada tiga hal.

Pertama warga tidak mungkin bisa mengalirkan pipa air ke rumah-rumah desa. Sehingga warga harus rela mandi di luar rumah.

Kedua mengubur orang mati sulit di Oymyakon. Sebelum penguburan, kebakaran besar harus dilakukan untuk menghangatkan tanah.

Ketiga karena tanah terlalu dingin untuk menanam sayuran, orang-orang di Oymyakon mengandalkan peternakan atau pekerjaan kota, seperti di pabrik pemanas di kota untuk mendapatkan pendapatan.

Amos juga mengatakan bahwa sangat sulit bertemu penduduk desa.

“Ketika mereka ke luar rumah, mereka memakai sarung tangan atau saling menggenggam.”

Terakhir, makanan yang sebagian besar mereka makan adalah ikan mentah beku, seperti ikan salmon atau bandeng. Bahkan hati kuda. Atau sup daging.

Mau coba tinggal atau berkunjung ke Oymyakon?