Find Us On Social Media :

Bertanya pada Diri Sendiri, Mengapa?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 11 Januari 2017 | 06:00 WIB

tanya pada diri sendiri mengapa

Intisari-Online.com – Seorang rekan selalu terkena kemacetan dari rumahnya ke kantor setiap hari melalui layanan bus jemputan yang mengangkut beberapa karyawan lainnya dari beberapa kantor di sekitarnya. Bus menurunkannya satu jam lebih awal dari waktu resmi kantornya. Jika ini masih menjadi masalah, tanyakan pada diri sendiri.

Di malam hari, bus itu menjemput rekan ini dari kantor sekitar 50 menit setelah ia membereskan pekerjaannya. Sehingga secara keseluruhan ada waktu dua jam tambahan setiap hari yang terbuang, yang menyebabkan bertambahnya kelelahan. Apalagi dia harus bangun pagi untuk mengejar bus yang lebih awal dari jadwalnya, sehingga ia pun mengorbankan tidurnya.

“Mengapa Anda tidak menggunakan layanan kereja saja? Layanan seperti itu tepat waktu, murah, dan nyaman,” tanyaku pada suatu waktu.

“Saya tidak pernah menggunakan kereta dalam hidup saya,” jawab rekan saya itu.

“Tapi kereta lebih murah dibandingkan dengan bulanan 500 ribu yang Anda bayarkan untuk bus jemputan.”

“Tidak, saya tidak menggunakan taksi dan kereta karena ini adalah aturan hidup saya.”

“Cobalah mengubah aturan dan mulai menggunakan kereta. Banyak kok profesional termasuk eksekutif senior yang menggunakan kereta.”

“Tidak, saya tidak pernah menggunakan kereta.”

“Hidup Anda akan lebih mudah, kenapa tidak mencoba menggunakannya.”

“Tidak! Saya bla, bla, bla, bla, …. Saya tidak akan menggunakannya.”

“Ayo, coba besok ini untuk satu hari saja. Saya tidak akan meminta lagi setelah itu.”

“Baiklah, jika Anda bersikeras, saya akan mencoba bersamamu,” jawab rekan saya.

Setelah beberapa hari….

“Teman, saran yang indah yang Anda beri pada saya. Hidup saya jauh lebih santai sekarang. Saya sangat berterima kasih kepada Anda karena saya bisa menghemat waktu, usaha, dan uang,” kata rekan saya.

“Sama-sama.”

Apakah Anda memiliki semacam paradigma tak berdasar dan prinsip-prinsip dalam hidup Anda? Apakah Anda sedikit keras kepala ketika harus mengubah kebiasaan Anda? Apakah Anda takut mencoba hal-hal baru? Apakah Anda menyukai status quo? Jika ya, sayangnya Anda tidak pantas gaya hidup yang lebih baik! Namun, jika Anda percaya untuk membuat sesuatu terjadi dan percaya perbaikan terus-menerus adalah sebaliknya, berikut saran untuk Anda:

Apapun yang Anda lakukan dalam hidup, tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda melakukannya? Apakah manfaat dari itu? Bila saya mempertimbangkan diganti, apakah yang saya lakukan? Siapa yang bisa mendukung saya? Apakah ada lagi cara terbaik untuk melakukan ini? Haruskah saya benar-benar berhenti melakukan hal ini? Apakah Anda menerapkan formula “mengapa” untuk tugas rutin-rutin atau proyek Anda?