Find Us On Social Media :

Sakit Flu Tidak Harus Minum Antibiotik

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 11 Januari 2017 | 10:00 WIB

Hati-hati Minum Obat Flu

Intisari-Online.com – Flu atau influenza merupakan penyakit akibat virus yang menyerang alat pernapasan atas yang biasanya datang secara mendadak. Tapi, sakit flu tidak harus minum antibiotik.

Flu paling sering timbul sewaktu perubahan musim atau cuaca. Dalam bentuk lengkap ia disertai demam, batuk, pilek, bersin, juga rasa pegal di otot dan tulang. Kadang-kadang dibarengi dengan sakit kepala, diare, atau mual. Yang jelas, flu harus dibedakan dari pilek biasa atau pilek alergis.

(Ini Dia, Lima Cara Sederhana Agar Terhindar dari Flu dan Pilek)

Flu maupun pilek biasanya tidak perlu diobati dengan antibiotik karena virus tidak mempan antibiotik. Antibiotik hanya kadang-kadang dibutuhkan bila terdapat komplikasi infeksi dengan kuman. Ini pun hanya terjadi sekitar 5% dari semua kasus. Ironisnya, menurut statistik, hampir semua penderita yang berobat ke dokter diberi antibiotik. Hal ini menimbulkan masalah besar karena pemakaian antibiotik menjadi sangat berlebihan. Ini bisa mengakibatkan kekebalan kuman, dan membuat kuman jinak dalam tubuh menjadi ganas. Transformasi ini bisa terjadi hanya dalam 3 hari. Hasilnya, infeksi virus malah terkomplikasi dengan kuman, dan flu malah jadi berkepanjangan.

Sebenarnya, pengobatan flu sederhana saja. Penderita harus beristirahat dan mengurangi aktivitasnya, termasuk bicara. Olahraga sebaiknya dihentikan sementara. Bila disertai demam, sebaiknya penderita jangan diselimuti (Catat! Pasien Demam Justru Jangan Diselimuti).

(Mengompres Anak Ketika Demam di Bagian Dahi Ternyata Tidak Efektif)

Bertentangan dengan pemahaman yang beredar luas di masyarakat, sejak lama penelitian telah membuktikan bahwa antibiotik tidak mempercepat penyembuhan flu. Sebaliknya, cukup dengan pemberian obat sederhana untuk mengurangi gejala pilek, batuk, dan panas, saja sudah dapat mengurangi gejala dan penderitaan.

Obat untuk flu perlu mengandung campuran obat demam (parasetamol, ibuprofen), komponen pilek (efedrin, pseudoefedrin, atau fenilpropanolamin) untuk mengeringkan hidung, dan komponen obat batuk (dekstrometorfan atau noskapin). Bila gejalanya hanya disertai demam, tidak diperlukan semua komponen.