Find Us On Social Media :

Kerja Sampingan Bukan Satu-satunya Solusi Menambah Penghasilan

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 9 Januari 2017 | 12:31 WIB

Kerja Sampingan untuk Penghasilan Sampingan

Intisari-Online.com - Reko Handoyo, 39, sejak 2011 memutuskan untuk tidak menjadi karyawan lagi. Dengan semakin banyaknya tuntunan, pria berdarah Yogyakarta itu memilih untuk menekuni bisnis yang dulu justru menjadi bisnis sampingannya. Bukan tanpa alasan, bisnis barunya ini memberinya lebih banyak pemasukan daripada hanya menjadi seorang karyawan kantoran.

Meski sudah tidak menjadi karyawan lagi, bukan berarti Reko berhenti nyambi. Di sela-sela menjalankan bisnis utamanya, bapak dua anak ini terus menggarap bisnis sampingan yang dia anggap menggiurkan dan memiliki prospek ke depan.

(Kerja Sampingan untuk Penghasilan Sampingan)

Soal bisnis sampingan, Reko sejatinya adalah pemain lama. Ia sudah nyambi sejak masih kuliah. Setelah lulus dari Ilmu Politik Universitas Indonesia tahun 2002 dan menjadi karyawan sebuah perusahaan swasta hobinya mencari kerja sampingan terus berlanjut, lebih-lebih setelah kebutuhan keluarga semakin banyak sementara penghasilan di kantor sebagai karyawan tidak seberapa.

Tahun 2010, Reko yang suka bermain online, memulai bisnis sampingan herbal life di sela-sela rutinitasnya menjadi karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang konsulting. Alasan Reko waktu itu cukup klise: anak sudah mulai besar dan mulai masuk sekolah, serta kebutuhan rumah tangga mulai membengkak; sementara gaji sebagai karyawan dirasa kurang cukup untuk menutup semua kebutuhan.

Bisnis herbal life yang awalnya hanya coba-coba lama-lama terus berkembang. Mula-mula Reko membuat blog yang semuanya membahas tentang herbal life. “Kalau mau bikin blog, jangan random. Fokus di satu pokok bahasan. Kalau herbal life, fokus. Masukkan kata kunci-kata kunci yang kira-kira bisa nyangkut ketika orang mengetik herbal life,” terang Reko, yang mengaku sudah terbiasa jualan sejak sekolah dasar.

Berjalan setahun, bisnis sampingan herbal life milik Reko mulai berkembang, bahkan pendapatan yang didapat dari bisnis itu menyamai gajinya sebagai karyawan selama satu bulan. Kondisi membuat Reko gelisah, membesarkan bisnisnya atau tetap menjadi karyawan dan terus bekerja sampingan.

Awal 2011, Reko akhirnya memutuskan untuk melepas karirnya sebagai seorang karyawan. Meski demikian, bukan berarti Reko berhenti bekerja sampingan. Di sela-sela kesibukannya berjualan herbal life, Reko sesekali membantu kawannya membuka rental video shooting, bahkan sekarang berencana membuat kolam ikan.

Kerja sampingan bukan satu-satunya solusi

Tidak ada yang salah dengan mengambil pekerjaan sampingan. Apalagi ketika melihat kebutuhan sudah semakin mendesak, anak-anak sudah mulai masuk sekolah, istri kepingin menambah koleksi emasnya, sementara penghasilan menjadi karyawan tidak seberapa.

Meski demikian, pandangan bahwa kerja sampingan adalah satu-satunya cara menambah penghasilan harus disingkirkan. Masih ada cara yang lain. AB Susanto, Chairman The Jakarta Consulting, memiliki dua formula untuk menyiasati persoalan karyawan yang terkadang sering “besar pasak daripada tiang”.

Formula pertama adalah dengan melakukan kerja sampingan seperti yang dilakukan Reko Handoyo di atas. Meski demikian, Susanta memberi catatan jika terpaksa harus bekerja sampingan: harus satu saja dan fokus. “Kecenderungan orang kan tidak bisa fokus dengan banyak hal. Mungkin bisa, tapi tidak semuanya,” ujar Susanta. Selain itu, yang paling penting adalah tidak sampai mengesampingkan pekerjaan utama sebagai karyawan.