Find Us On Social Media :

Nasib Jadi Teman-teman Ratu Elizabeth, Tak Boleh Pulang Sebelum Ratu Pulang Bila Mereka Bertemu

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 6 Juli 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com – Menyandang gelar ratu memang megah. Tapi berteman pun tidak boleh bebas. Apalagi ratu Elizabet II dari Inggeris yang sangat konvensional itu. Hal ini berlaku juga bagi anggota-anggota keluarganya.

Gelar atau keturunan saja tidak  cukup untuk masuk ke lingkungan kecil terpilih yang bisa disebut teman-teman keluarga kerajaan Inggeris.

Yang diutamakan ialah kesetiaan, sikap menyayangi, bisa dipercaya, tidak menonjol-nonjolkan diri, tahu batas, tidak merugikan keluarga kerajaan, dan banyak lagi.  Kata orang, protokol kerajaan lebih ketat daripada peraturanperaturan perkumpulan rahasia.

Orang yang banyak membuat ulah dijauhi. Contohnya James Lascelles, 25 tahun, pemain musik pop. Kini ia  tidak menerima lagi  undangan ke istana Buckingham padahal ia putera Earl of Harewood, sepupu ratu.  Soalnya pemuda itu sekarang tinggal di sebuah "commune" dan isterinya seorang "hippy" Amerika.

Nasib yang sama dialami oleh Lord Wyemouth, putera Marquess of Bath. la salah seorang pendiri gerakan separitis Wessex dan pernah melaksanakan hidup "anti pernikahan" dengan seorang wanita.

Baca juga: Hadiah untuk Ratu Elizabeth II Tidak Diterima Bila Pengirimnya Tidak Dikenal Secara Pribadi

Beda sekali dengan Lord Plunket, salah seorang pejabat istana yang paling disukai ratu. Ia bukan hanya menyandang gelar tinggi, tapi juga sangat setia kepada ratu dan keluarganya.

Ketika ia meninggal 3 tahun yang lalu ratu mengabadikan namanya pada salah sebuah pavilyun di Windsor Great Park.

Ada juga keluarga kerajaan asing yang bisa dipercaya. Banyak orang mengira bahwa Marie-Astrid dari Luxembourg, 25 tahun, akan menjadi isteri Pangeran Charles walau pun ia Katolik. Ayahnya, Grand Duke of Luxembourg sudah bertahun-tahun menjadi tuan rumah bagi keluarga kerajaan Inggeris.

Puteri Marie-Astrid yang karena kedudukannya dibesarkan di bawah sorotan publisitas, mengerti  pengorbanan-pengorbanan apa dan peranan apa yang perlu ia lakukan sebagai anggota keluarga kepala negara.

Tapi apa pun juga pembatasan-pembatasannya, pada masa ini lebih mudah untuk menjadi teman keluarga kerajaan dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu. Pada masa itu suatu skandal seperti perceraian atau perkara pengadilan langsung menyebabkan  pelakunya dikeluarkan dari lingkungan pergaulan keluarga kerajaan.

Baca juga: Kisah Sepupu Ratu Elizabeth yang 'Tercecer', yang Kakeknya Dikaitkan dengan Pembunuh Misterius Jack the Ripper

Iklim moral masa ini sudah berubah. Hampir seluruh anggota keluarga kerjaaan Inggeris, dikepalai oleh Ratu dan Pangeran Philip, menghadiri kebaktian untuk teman lama mereka, Lady Zia Wernher, seorang wanita jutawan keturunan seorang Grand Duke Rusia putih.