Find Us On Social Media :

Berhenti Mem-bully Bowo Alpenliebe! Anak-anak yang Di-bully Rentan Lakukan Bunuh Diri

By Ade Sulaeman, Rabu, 4 Juli 2018 | 15:00 WIB

Intisari-Online.com - Lewat aplikasi Tik Tok, yang kini diblokir pemerintah, nama Bowo Alpenliebe mendadak terkenal di kalangan warganet Indonesia.

Remaja bernama asli Probowo Mondardo tersebut semakin tenar kala dirinya mengadakan Meet and Greet dengan para penggemarnya.

Namun, ketenaran yang dimiliki Bowo kini lebih mengarah pada hujatan bahkan ancaman.

Banyak yang merasa Bowo 'sok terkenal' atau 'sok keren'.

Baca juga: Kisah Kylian Mbappe, Penggemar Berat Cristiano Ronaldo yang Berhasil Kalahkan Lionel Messi di Piala Dunia 2018

Hal tersebut diakui oleh ibunda Bowo lewat program TV "Pagi Pagi Pasti Happy".

Ibu Bowo merasa dirinya sedih tak karuan setelah anaknya viral di media sosial, dan kini menjadi korban "bully".

"Sedih karena banyak yang hujat," ujar ibunda Bowo.

Bahkan kini ibunda Bowo memilih untuk berhenti dari pekerjaannya.

Baca juga: Kopaska TNI AL Merupakan Pasukan Elite dengan Tampilan Paling Menyeramkan Nomor Empat di Dunia, Nomor Satunya?

"Gara-gara banyak hatersnya Bowo yang banyak begini begitu. Saya kan kepikiran jadinya," lanjutnya seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ibunda Bowo merasa sangat khawatir dengan kondisi anaknya yang terus-terusan di-bully.

"Sampai saya sedih, sampai saya nangis ya itu ngebullynya sampai keterlaluan. sampai saya kepikiran kan. Sampai Bowo pengen dipukullah, ada yang kata-kata nggak panteslah. 'nanti kalau gue ketemu lo, lo abis.' Jadikan kita was-was nggak tenang," lanjutnya.

Baca juga: Rendam Kaki dengan Ramuan Ini, Racun dalam Tubuh hingga Stres Dapat Segera Diatasi!

Terlihat sepele, bullying nyatanya mematikan

Sekilas, aksi bullying hanya wujud kekesalan warganet kepada Bowo yang terlihat wajar.

Padahal, ada risiko yang sangat berbahaya dari aksi bullying terutama kepada anak-anak di bawah umur, yaitu memiliki risiko yang tinggi untuk bunuh diri.

Ini adalah hasil penelitian di Belanda yang rilis di jurnal JAMA Pediatrics. Mengapa mereka berisiko seperti itu?

Sebab akan muncul pikiran hendak bunuh diri bagi anak-anak yang pernah di-bully.Mitch van Geel dari Leiden University mengatakan bahwa kasus bunuh diri di orang dewasa terkait erat dengan masa lalu orang dewasa itu yang pernah di-bully.

Diperkirakan sebanyak 15% sampai 20% orang dewasa pernah terlibat dalam bullying, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban.

Sebanyak 5% sampai 8% remaja di Amerika Serikat pernah mencoba bunuh diri.

Dalam penelitian ini sebanyak 34 penelitian sebelumnya mengenai bullying dan kecenderungan bunuh diri ikut disertakan.

Hasilnya mereka yang berusia 9 sampai 21 tahun yang menjadi korban memiliki kecenderungan bunuh diri 2.2 kali lebih daripada mereka yang bukan korban.Apalagi jika bullying terjadi di dunia maya seperti yang dialami Bowo, efeknya jauh lebih mematikan.

Menurut Mitch van Geel ini karena dampak bully di dunia maya dirasa lebih dahsyat daripada di dunia nyata.

Untuk itu, mengingat usia Bowo yang masih 13 tahun, tak pantas rasanya jika kita mem-bully dirinya seperti saat ini.

Risikonya tak sebanding dengan aksi bullying yang sekilas terlihat hanya bercanda.

Baca juga: Bukan Danau Toba, Inilah Danau Terdalam di Indonesia, Ada Gua Tengkorak di Dalamnya