Find Us On Social Media :

Cleopatra Tak Berasal dari Mesir dan Sepatu Cinderella Tak Terbuat dari Kaca, Ini Fakta-fakta Keliru yang Terlanjur Dipercaya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 4 Juli 2018 | 15:30 WIB

Contoh lainnya mengenai ceritera yang dibuat-buat yang ada hubungannya dengan Perang Dunia II. Winston Churchill tidak pernah menggunakan kiasan "blood, sweat, and tears (darah, keringat, dan airmata)".

Baca juga: Setelah Mati, Tengkorak Hitler Diambil Pasukan Rusia Tapi Sengaja Disembunyikan Stalin, Ini Tujuannya

Tetapi yang pernah dia janjikan kepada orang Inggris ialah "blood, toil, tears, and sweat (darah, kerja-keras, airmata, dan keringat)". Profesor Burnham mengatakan bahwa kiasan itu hampir sama, tetapi kurang cermat.

Ada kesalahan-kesalahan lain berdasarkan fakta. Misalnya: Charles Lindberg bukanlah orang pertama yang melintasi Lautan Atlantik. Tetapi dia merupakan orang pertama yang terbang melintasi Lautan Atlantik seorang diri.

Sebetulnya dia adalah orang yang ke 67 yang melintasi Lautan Atlantik dengan kapal terbang. Sebelum dia, sudah beberapa orang melintasi lautan itu dengan kapal udara. Penerbang Inggris yaitu Aicoca dan Brown merupakan orang pertama yang melintasi Lautan Atlantik dengan pesawat terbang tanpa berhenti.

Ceritera lain yang dibuat-buat ialah bahwa Thomas Edison bukanlah orang yang menemukan bola lampu.

Tetapi dua orang Inggeris yaitu Sir Humphrey Davy dan Sir Joseph Swan, keduanya muncul dengan semacam bola lampu itu sebelum Edison. Edison hanya menyempurnakan ide dari kedua orang tersebut.

Baca juga: Mau Hemat Listrik? Pahami Dulu Perbandingan Lampu Pijar, CFL, dan LED

Siapa yang menemukan guillotine (alat pemenggal kepala)? Bukan Dr. Guillotine. Alat ini sebetulnya diketemukan di Itali. Tetapi Dr. Joseph Guillotin dari Perancis melihat alat ini dipergunakan.

Dia berpendapat bahwa cara ini berperikemanusiaan untuk menghukum orang. Dr. Guillotin membujuk pemerintah Perancis untuk mempergunakan alat ini. Jadi dia tidak menemukan alat itu. Tetapi alat itu diberi nama Dr. Joseph Guillotin.

SOS bukan berarti Save Our Souls (Menyelamatkan Jiwa Kita) ataupun Save Our Ship (Menyelamatkan Kapal Kita).

Tanda ini dipilih karena mudah untuk diingat karena tiga titik, tiga garis dan tiga titik di dalam kode Morse mudah untuk dikirim.