Find Us On Social Media :

Mengapa Gajah Melenguh Namun Paus Mencicit? Apa yang Mendasari Terbentuknya Suara Hewan?

By Lila Nathania, Minggu, 1 Januari 2017 | 19:21 WIB

Hewan berbadan besar tak selalu bersuara besar

Intisari-Online.com – Secara logika, mungkin setiap orang berpikir bahwa hewan besar tentu bersuara besar dan hewan kecil bersuara kecil. Namun, bagaimana dengan paus yang justru memiliki suara sangat kecil seperti cuitan?

(Seorang Bayi Tertawa Histeris Ketika Ibunya Menirukan Suara Hewan)

Hal ini sebenarnya wajar karena dengan lebih besarnya ukuran tubuh, biasanya suara vokal pun membesar. Logika ini juga bisa diterapkan pada instrumen orkestra. Makin besar alat musiknya, biasa suara yang dihasilkan pun makin dalam.

Anggapan ini secara umum benar dan bisa diterapkan pada hewan-hewan darat. Namun, ketika kita pindah teritori ke dalam air, logika ini tidak bisa diterapkan lagi. Mamalia bawah laut ternyata justru memiliki suara-suara yang kecil.

(Benarkah Hewan Peliharaan Mampu Memerangi Depresi?)

Pikirkan saja lumba-lumba dan paus yang memiliki suara berfrekuensi tinggi seperti pekikan atau cicitan. Tak hanya dua hewan ini, beberapa spesies anjing laut seperti jenis Weddell, memiliki suara yang sangat unik seperti jangkrik.

Jadi, apa sebenarnya yang mendasari perbedaan suara hewan tadi? Para peneliti telah mencari tahu mengapa mamalia di laut memiliki suara yang cenderung berfrekuensi tinggi. Suara ternyata bisa bergerak dengan lebih cepat di dalam air ketimbang di udara. Sebagai akibatnya, gelombang suara menjadi lebih tipis dan terdistorsi dalam jangka waktu yang lebih lama. Karena itulah, mamalia bawah air bisa menggunakan suara berfrekuensi tinggi tanpa takut kehilangan makna pentingnya.