Find Us On Social Media :

George Patton, Jenderal Komandan Pasukan Tank AS yang Gemar Menyandang 2 Pistol di Pinggang Meski Tak Pernah Menggunakannya

By Agustinus Winardi, Rabu, 4 Juli 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Dalam PD II pasukan AS yang bertempur melawan pasukan Nazi Jerman memiliki komandan pasukan tank yang legendaris, yakni Jenderal George Smith Patton dan dikenal sangat mumpuni.

Sebagai komandan pasukan tank yang dalam bertempurnya dikenal selalu bergerak cepat, pasukan tank Jenderal Patton hanya bisa ditandingi oleh pasukan tank Nazi di bawah pimpinan Marsekal Erwin Rommel atau Jenderal Heinz Guderian.

Salah satu kehebatan Patton yang berpengaruh sangat penting dalam menentukan kemenangan perang atas Nazi Jerman adalah ketika pada tahun 1943 pasukan tank 7th US Army di bawah pimpinan Patton berhasil menguasai Sicilia, Italia.

Ketika pada 1944 pasukan Sekutu melancarkan serangan besar-besaran untuk membebaskan Prancis dari Nazi Jerman (Operation Overlord), Jenderal Patton yang dipercaya memimpin pasukan tank 3rd US Army sukses memukul mundur pasukan tank Nazi Jerman dan dengan cepat mengusasi sejumlah kota di Prancis.

Jenderal Patton yang dalam taktik perangnya menerapkan doktrin serangan kilat tanpa mengenal kata mundur merupakan pasukan pertama yang berhasil menyeberangi Sungai Rhine dan memasuki daratan Jerman untuk selanjutnya bersama pasukan Sekutu lainnya sukses menaklukkan Nazi.

Pada PD II, Ternyata Ratu Elizabeth II Pernah Menjadi Anggota Militer dan Mekanik Truk

Keberhasilan Jenderal Patton yang menjadi kunci kemenangan perang Sekutu atas Nazi Jerman makin membuat Patton yang dikenal sebagai Jenderal unik itu makin berkibar namanya.

Keunikan sekaligus kenyentrikan Patton dicirikan oleh kegemarannya menyandang dua pistol ala cowboy di pinggang kiri kanannya meski selama PD II pistol revolver bergagang gading gajah itu tidak pernah digunakan.

Tapi Patton yang sudah menjadi tentara AS, ketika militer AS terlibat peperangan dengan Mexico (1916), pernah terlibat dalam pertempuran jarak dekat di Mexico dan berhasil menembak sejumlah musuh menggunakan pistol revolver yang biasa digunakan oleh para cowboy itu.

Atas keberhasilan dalam pertempuran di Meksiko, Patton yang menganggap pistol revolvernya sebagai keberuntungan dan kebetulan dari sejak kecil Patton memang penggemar berat senjata api, Patton kemudian memutuskan untuk selalu menyandang dua pistol di pinggangnya.

Sebagai komandan pasukan tank Sekutu, Patton dengan mudah dikenali berkat pemakaian sepasang pistol bergagang gading meski kedua pistol yang selalu penuh peluru itu tidak pernah ditembakkannya.

Siapa Sangka, Kota yang Kini Sangat Megah Ini Pernah Jadi Ajang Pembantaian Pasukan Jepang Pada PD II

Namun sebagai jenderal paling  nyentrik di kalangan US Army setelah kemenangan tempur pasukan Sekutu atas Jerman, Patton yang sedang mengendarai jeep di suatu kawasan di Jerman mengalami nasib nahas  akibat kecelakaan dan kemudian meninggal.

Kematian Jenderal Patton yang begitu cepat itu sangat mengejutkan publik AS. Apalagi jenderal yang selalu menang perang itu meninggal bukan disebabkan oleh peperangan melainkan akibat kecelakaan mobil.