Tolak Membunuh Musuh di Perang Dunia II Prajurit Ini Malah Mendapatkan Medali Kehormatan, Begini Kisahnya yang Mengharukan

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Doss yang memiliki prinsip dalam hal beragama, kerap mendapatkan pelecehan dari rekan-rekannya di US Army.

Intisari-Online.com –Namanya Desmod Thomas Doss. Ia lahir di Lynchburg, Virginia, dari anak seorang tukang kayu, William Thomas Doss.

Ibunya bernama Doss E. Bertha. Di saat Perang Dunia II berkobar di Pasifik, Doss, panggilannya, tak diam diri.

Ia turut serta bergabung dalam militer Amerika Serikat (US Army) untuk membela negaranya.

Doss pun masuk ke dinas militer pada 1 April 1942 di Camp Lee, Virginia.

Namun, masa kecil Doss memberikan banyak masalah bagi dirinya di US Army. Di masa kanak-kanaknya, Doss pernah bertengkar dengan kakaknya hingga menyebabkan kakaknya pingsan.

Bagaimana tidak? Doss dengan kencang menghantam kakaknya dengan sebuah batu bata.

Semenjak kejadian itu, Doss menjadi seorang yangpacifist(menolak pada kekerasan dan perang).

Baca juga:Hebat, Pria Asal Rusia Ini Jago Membunuh Puluhan Pasukan Nazi Hanya Dengan Menggunakan Kapak

Bahkan, ia menjadi seorang yang memiliki minat besar pada dunia pengobatan, meskipun tak memiliki latar belakang pendidikan di dunia tersebut.

Nah, ketika masuk ke dalam US Army, Doss menolak untuk mengangkat senjata. Untuk mengangkatnya saja Doss tak mau, apa lagi untuk melesatkan peluru dari senjata itu.

Loh,bagaimana ceritanya seorang prajurit menolak untuk mengangkat senjata, tapi tetap ingin berjuang di medan perang?

Petugas medis US Army saja tetap harus membawa pisau dan senapan untuk melindungi dirinya dari ancaman musuh.

Baca juga:Menyelami Peninggalan Perang Dunia II di Manokwari

Sejak kejadian mengerikan bersama kakaknya, Doss memang menjadi umat Kristen yang taat. Ia juga menjadi anggota di Seventh-day Adventist Church.

Doss yang memiliki prinsip dalam hal beragama, kerap mendapatkan pelecehan dari rekan-rekannya di US Army.

Doss yang tak mau mengangkat senjata, Doss yang tak mau makan daging, Doss yang tak mau berperang di hari Sabtu karena mempercayai hari Sabat, alhasil menjadi bulan-bulanan rekannya di tempat pelatihan.

Parahnya lagi, di suatu titik, ada seorang perwira yang mencoba untuk mendepak Doss dari US Army karena menganggap Doss memiliki penyakit mental.

Walhasil, sifatpacifismDoss mengirim dirinya ke pengadilan milter. Namun, untungnya masalah ini dapat segera teratasi. (Rama)

Artikel Terkait