Find Us On Social Media :

Tak Terkalahkan, Apa Kekuatan sekaligus Kelemahan Prajurit Lapis Baja Persia Kuno Berikut Kuda Perang yang Mereka Tunggangi?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 30 Juni 2018 | 17:15 WIB

Meskipun zirah memberikan perlindungan ekstra, itu juga mengurangi stamina kuda.

Selain itu, terlalu panas juga merupakan masalah besar.

Baca Juga: Setelah Mati, Tengkorak Hitler Diambil Pasukan Rusia Tapi Sengaja Disembunyikan Stalin, Ini Tujuannya

Kelemahan-kelemahan ini digunakan oleh kaisar Romawi Aurelian dalam pertempurannya melawan Palmyrenes yang dipimpin oleh Zenobia.

Aurelian memprovokasi cataphract Palmyrenes untuk menyerang agar dapat pura-pura mundur.

Saat prajurit cataphract Palmyrenes mulai kepanasan dan merasa berat atas baju zirahnya, baru prajurit kavaleri Aurelian menyerang mereka.

Sementara baju besi dari cataphract mampu menahan serangan dari pedang dan panah, mereka tampaknya tidak berguna melawan senjata tumpul.

Baca Juga: Anak Marcella Zalianty Terkena Tumor Otak, Ini 5 Hal Tentang Tumor Otak yang Wajib Anda Tahu!

Meskipun cataphract memiliki kelemahan, mereka masih unit kavaleri yang sangat tangguh.

Bahkan perlengkapan cataphract kemudian juga diadopsi oleh Kekaisaran Seleukia, dan kemudian oleh orang-orang Romawi.

Selain itu, kekaisaran Sasania dan Bizantium, penerus Persia dan Roma masing-masing, juga menggunakan cataphract dalam pasukan mereka.

Baca Juga: Begini Detik-detik Kematian Adofl Hitler di Mata Pelayan Pribadinya yang Mengaku Membakar Jenazah Sang Fuhrer