Intisari-Online.com - Dini adalah anak yang populer di sekolah. Ia pintar, cantik, dan terkenal sangat baik. Tak heran ada begitu banyak lelaki yang mengincarnya. Saat akan ada pesta prom di akhir tahun, Dini pun makin diincar oleh teman-teman sekolahnya.
Meski banyak diajak pergi oleh teman-temannya yang tampan, belum ada satupun yang bisa membuat hati Dini mantap. Ia justru merasa aneh dan berpikir, "Bagaimana bisa mereka mengajak aku padahal kami belum pernah saling kenal dan bicara? Aneh sekali!"
Ketika jam makan siang datang, Dini pun pergi ke kantin dan memesan makanan. Ia kemudian duduk menunggu makanannya datang. Saat sedang menunggu, tiba-tiba ada seorang lelaki berkata, "Permisi, kursi ini kosong?" Ternyata itu adalah Doni, teman sekelasnya yang berkebutuhan khusus. Dini pun langsung berkata, "Oh, iya kosong, Don, duduk saja di situ!"
Doni pun duduk sambil tersenyum. Tak disangka, Doni kemudian mulai mengajak Dini berbincang-bincang. Pembicaraan mereka mengalir begitu saja. Dini pun kaget karena ternyata dia punya banyak kesamaan dengan Doni, mereka sama-sama suka olahraga dan menonton film.
"Kenapa kamu sering diejek teman-teman, Don?" tanya Dini mencari tahu. "Yah, aku memang sedikit spesial. Orang bilang aku hiperaktif dan tak bisa diam, aku juga kadang sulit menyerap pelajaran karena aku disleksia ringan. Anak-anak jadi sering mengejekku. Tapi, aku sih tidak apa-apa. Semua tetap temanku!" begitu jawab Doni sambil tersenyum lebar.