Intisari-Online.com – Seorang pemuda berdoa. Dia berlutut karena merasa sudah tak berdaya lagi untuk menjalani hari-harinya. Dia berseru-seru, berharap Tuhan mau mengerti tentang penderitaan hidupnya. “Tuhan, apa yang Kau mau dariku? Mengapa Kau tak pernah bisa mengerti tentang keadaan hidupku? Kemana Engkau saat aku terpuruk Tuhan?” tanya pemuda itu dalam doanya. Tiba-tiba Tuhan menjawab, “Aku selalu ada di dekatmu. Aku selalu berada di sisimu. Aku selalu melangkah bersamamu. Aku selalu menjagamu.” Pemuda itu berkata lagi, “Lihatlah yang aku alami saat ini. Aku kehilangan pekerjaan. Aku juga ditinggalkan oleh kekasihku. Hidupku sudah hancur Tuhan. Cobalah Kau mengerti aku. Tuhan pun kembali berkata, “Aku selalu mengerti kamu, tapi apakah kau bisa mengerti Aku?” Pemuda itu pun kembali bertanya, “Jika Engkau mengerti, mengapa semua ini terjadi?” Akhirnya Tuhan menjawab, “Aku ingin menempatkanmu pada pekerjaan yang lebih baik. Aku mengeluarkanmu dari tempat kerjamu yang lama. Jika kamu mau bersabar dan terus mencari, maka kamu akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang Aku janjikan padamu. Dan tentang pasangan hidup, Aku membuatmu berpisah dengan kekasihmu karena dia tidak setia. Dia tidak bisa menjadi istri yang baik dalam kehidupanmu. Oleh sebab itu aku telah menyediakan yang terbaik untukmu dan sebentar lagi kamu akan bertemu dengannya. Jadi tolong, cobalah untuk memahami-Ku.” “Maafkan aku Tuhan, aku selalu bersandar pada pengertianku sendiri,” jawab Pemuda itu dalam doanya. (SD)