Find Us On Social Media :

Begini Detik-detik Kematian Adofl Hitler di Mata Pelayan Pribadinya yang Mengaku Membakar Jenazah Sang Fuhrer

By Intisari Online, Sabtu, 30 Juni 2018 | 06:00 WIB

Di situlah Fuehrer berkata kepada saya: "Saya sama sekali tidak mau menerima ucapan selamat seperti biasa. Saya minta kau menolak para tamu. Terus terang tidak ada suatu alasan untuk memberi selamat kepada saya.”

Hitler kelihatan letih dan terjepit

Menjelang pukul 12 malam ada tujuh orang tokoh pemerintahan menunggu di kamar tunggu yang sempit.

Seluruh perlindungan memang hanya terdiri dari sepuluh ruangan kecil seperti itu. Dari kamar tunggu orang bisa ke kantor Fuehrer, ruang duduk Eva Braun dan ruang konferensi.

Dari situ orang bisa munuju ke pintu darurat.

Di antara orang yang datang terdapat Jenderal Wilhelm Burgdorf (ajudan), pemimpin SS Hermann Fegelein (ipar Eva Braun) dan ajudan pribadi Hitler, Julius Schaub.

Ketika saya menyampaikan kepada Hitler tentang kehadiran mereka, ia memandang saya dengan sorot mata yang letih dan terjepit.

Ia minta saya menyampaikan ia tidak mempunyai waktu untuk menerima mereka. Namun Fegelein, suami Gretl (saudara Eva) menggunakan hubungan baiknya dengan Eva.

Ia mendesak Eva agar minta Fuehrer menerima kelompoknya yang khusus datang mengucapkan selamat ulangtahun.

Eva  berhasil dalam misinya, Hitler bangun juga walaupun dengan hati berat. Ia menuju ke kamar tunggu dengan langkah terseok-seok dan bungkuk.

Para tamu hanya sempat mengucapkan "Selamat ulang tahun" lalu ia memalingkan diri. Lima atau enam orang lain yang baru datang termasuk Hans Baur, kapten penerbang Hitler, masih sempat mengucapkan sepatah dua patah kata.

Setelah suatu perbincangan sejenak mengenai situasi militer, Eva Braun masuk ke kamar kerja Hitler.