Penulis
Intisari-Online.com -Tak banyak yang tahu bahwa pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Papua, persisnya di Gunung Lisua, Kabupaten Jaya Wijaya, dalam penerbangan dari Timika ke Wamena, Minggu (18/12), punya jejak mentereng ketika masih dijadikan tulang punggung Royal Australian Air Force (RAAF).
Pesawat milik TNI AU dengan nomor penerbangan A-1334 itu disebut telah kenyang makan asam garam penerbangan. Tak hanya itu, dikutip dari Angkasa.co.id, pesawat ini juga menjadi Hercules varian H yang menutup lembaran sejarah pengabdian keluarga legacy Hercules di RAAF.
(Kronologi Jatuhnya Pesawat Hercules di Timika-Wamena)
Sebagai informasi, ketika masih bertugas di RAAF, C-130H A-1334 diberi nomor serial A97-005 dan diserahkan oleh Lockheed kepada Australia pada 11 Agustus 1978. C/N atau Construction Number dari pesawat yang satu ini adalah 4785. Artinya, ini adalah Hercules ke-4.785 yang dibuat Lockheed.
Ketika diserahkan kepada Australia, C-130H A97-005 dioperasikan oleh No. 36 Squadron milik RAAF yang berpangkalan di RAAF Station Richmond. Perlu diketahui, No.36 Squadron merupakan skadron udara pertama di luar Amerika Serikat yang mengoperasikan C-130 Hercules dari varian A dan kemudian varian H.
A97-005 menerima nose art “Cherry” yang berwujud perempuan menggunakan gaun tipis dan sepatu hak tinggi.
Selama bertugas, No. 36 Squadron, yang menginduk pada No. 6 Wing di bawah Air Mobility Group dan bertanggungjawab menyediakan kemampuan angkut strategis RAAF, berhasil mencatatkan banyak prestasi. Salah satunya, 200 ribu jam terbang tanpa insiden saat menggunakan Hercules. Tak lama setelah No. 36 Sequadron dikonversi menjadi skadron angkut strategis dengan pesawat C-17 Globemaster III, A97-005 bersama pesawat yang lain lalu digeser ke No. 37 Squadron pada 17 November 2006.
Pesawat ini telah banyak dilibatkan dalam banyak operasi internasional, baik misi tempur maupun misi muhibah. Penugasan internasionalnya mencakup, antara lain, dukungan bagi kontingen INTERFET yang ditugaskan ke Timor Timur, kompetisi Red Flag 11-3 pada Februari 2011, dan operasi penjemputan kembali kontingen pasukan Australia yang selesai bertugas di Irak.
Seperti dicatat Angkasa, pesawat ini telah berganti warna sebanyak tiga kali. Mula-mula standar white top-grey bottom pada 1980-an, lalu loreng empat warna pada 1980-an akhir hingga pertengahan 2000-an, lalu gunship grey setelah dipindah ke No. 97 Sequadron.
Selama dioperasikan oleh RAAF, pesawat ini terhitung mengalami beberapa pembaruan dan modifikasi. Modifikasi pertama dilakukan pada sektor avionik di mana panel kokpit C-130H RAAF sudah menggunakan konfigurasi kokpit semi-kaca dengan dua MFD (Multi Function Display) pilot dan kopilot yang dapat menampilkan informasi seperti kompas, artificial horizon, maupun peta digital.
C-130H A97-005 menjadi satu dari dua Hercules yang menutup era pengabdian C-130H di RAAF. Untuk menyambut pensiun resmi C-130H pada 30 November 2012, A97-005 yang sudah dicat gunship gray menerima tail art khusus berwarna kuning dan merah. Setelah itu A97-005 dinyatakan pensiun, masuk ruang penyimpanan, lalu diregenerasi untuk dijual ke TNI AU pada 8 Februari 2016.