Intisari-Online.com - Coba lihat meja-kursi tempat kerja kita. Rata-rata masih menggunakan sandaran punggung. Soalnya ini berkaitan dengan kesehatan punggung.
Akan tetapi, jika diperhatikan lama kelamaan efisiensi menjadi kata kunci untuk membikin meja-kursi karyawan. Model kubikel mulai ditinggalkan.
Seperti model yang ditampilkan di Mashable.com ini. Sangat sederhana dan efisien.
(Lima Tips Menyusun Meja Kerja)
Namanya Edge Desk. Harganya AS$350 (sekitar Rp4,7 juta). Meja ini kayaknya cocok disebut meja kursi berlutut. Iya, berlutut. Soalnya begitulah kita saat menggunakannya. Untuk menjaga kenyamanan, ada bantalan yang menumpu lutut.
Sepintas posisinya seperti orang sedang berdoa ya!
Meja ini memiliki ukuran 30 x 20 inchi. Permukaannya bisa diatur sedemikian rupa, apakah mau datar atau miring. Posisi miring bisa digunakan untuk menggambar selayaknya meja arsitektur. Bisa juga untuk … tidur!
Sebagian besar meja-kursi lutut ini berbahan alumunium. Berat keseluruhan 28 pound (sekitar 12,7 kg), sehingga enteng untuk dibawa ke kantor. (O ya, meja-kursi ini model bongkar-pasang. Butuh waktu sekitar 5 menit untuk memasangnya.)
Sangat penting untuk mengencangkan setiap sekrup atau pengait agar meja tidak goyang waktu digunakan. Perlu penyesuaian di awal-awal untuk memperoleh posisi nyaman. Terutama posisi mejanya. Tentu jika menaruh barang-barang mudah tumpah seperti gelas, meja harus diposisikan datar. Jika miring siap-siap gelas meluncur ke bawah dan isinya tumpah.
(Bagaimana Menghindari Nyeri Punggung di Kantor?)
Lance Ulanoff yang mencoba untuk menulis menggunakan laptop merasa sangat nyaman meski masih menyimpang pertanyaan apakah posisi seperti itu baik untuk kesehatan punggung.
Beberapa rekannya mencoba meja-kursi itu dan sebagian besar merasakan kenyamanan. Namun melihat harganya ada yang protes. Terlalu mahal. Seharusnya di kisaran Rp1,2 juta. Lainnya senada denganku, mempertanyakan apakah posisi seperti itu tidak mengganggu kesehatan punggung untuk jangka panjang.