Di Balik Pemandangannya yang Indah, Danau-danau Ini 'Sembunyikan' Banyak Tengkorak di Dalamnya

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com - Danaubisa menjadi sangat indah sehingga banyak dikunjungi oleh orang-orang.

Namun, terkadang danau juga menyimpan misteri karena cerita tentang terbentuknya danau tersebut atau karena ada bukti fisik berupa tengkorak yang ditemukan di dalamnya.

Tentu hal ini cukup membuat merinding dan menimbulkan pertanyaan mengingat danau yang indah ternyata ada tengkorak-tengkorak di dalamnya.

Inilah cerita-cerita dari danau yang terdapat tengkorak di dalamnya:

Baca Juga:Dikenal Sebagai Pasukan Kejam dan Brutal, Para Personel SS Nazi Ternyata Punya Selera Humor Tinggi

Baca Juga:Tak Hanya Pasukan Resmi, Rusia Juga Kerahkan Tentara Bayaran Rusia untuk Amankan Piala Dunia 2018

1. Danau Matano, Indonesia

Danau Matano adalah satu dari tiga danau yang ada di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Salah satu hal yang menarik tentang danau tersebut yaitu memiliki gua tengkorak di dalamnya.

Di bibir Danau Matanoyang sebagian adalah tebing batu papan, juga terdapat beberapa lubang gua yang di dalamnya terdapat sisa peninggalan sejarah.

Baca Juga:Pastikan Korbannya Alami Penderitaan Paling Menyakitkan, Inilah 5 Alat Penyiksaan Kuno Paling Mengerikan

Seperti tombak, parang, dan juga peralatan rumah yang terbuat dari besi kuningan, yang diperkirakan telah ada sejak ratusan tahun silam.

Uniknya, tiga dari enam buah gua yang ada sekitar Danau Matano berada tepat di bibir danau, di mana liang gua tersebut, alur liangnya tembus dari tebing batu ke air danau.

Ada juga gua yang lokasinya berada tidak begitu jauh dari permukiman penduduk, di mana gua yang banyak dihuni kelelawar, terdapat banyak tulang belulang dan tengkorak manusia.

Gua tersebut dinamai warga Matano dengan sebutan Gua Tengkorak.

Baca Juga:Remaja Ini Diganjar Sebuah Mobil Gara-gara Pakai Toga saat Naik Bus, Ini Cerita Menyentuh di Baliknya

"Tengkorak itu ada sejak ratusan tahun silam sebelum adanya ajaran agama masuk ke daerah Tana Luwu, di mana leluhur kami belum mengenal yang namanya agama. Mereka dulu dimasukkan ke dalam liang batu saat meninggal," ungkap Mahading (86), yang ditemui di rumahnya di Dusun Matano, Sabtu (16/6/2012).

Mahading adalah pemangku adat dari keturunan Makole Matano yang diberi gelar Mahole Matano.

Ayah empat anak ini adalah pemangku adat Matano, generasi kelima dari keturunan kepala adat Makole Matano bernama Camara yang telah meninggal dunia 400 tahun silam.

2. Danau Roopkund

Baca Juga:Klaim Tak Pernah Gagal Temukan Korban Kapal Tenggelam, Pria Ini Akui Kesulitan Cari Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Danau Roopkund adalah danau glasial yang terletak di negara bagian Uttarakhand, India.

Danau itu menyimpanlebih dari 200 kerangka manusia.

Kerangka-kerangka tersebut pertama kali ditemukan oleh penjaga hutan Inggris pada tahun 1942.

Awalnya kerangka-kerangka tersebut diduga milik para tentara Jepang yang melakukan perjalanan melewati India saat Perang Dunia II.

Baca Juga:Cerdas! Sains Buktikan Anjing Memang Miliki Kemampuan untuk Identifikasi Orang Jahat

Namun, setelah diteliti lebih jauh, kerangka-kerangka tersebut ternyata berasal dari tahun 850.

Sebagian kerangka masih memiliki rambut, kulit, bahkan memakai baju karena terawetkan oleh iklim dingin danau yang terletak pada ketinggian 4.800 meter di atas permukaan laut.

Ekspedisi ke Rookpund tahun 2004 akhirnya menemukan fakta bahwa para korban ini meninggal karena adanya badai.

Mereka terkena bebatuan yang terjatuh dari atas, sehingga sekujur tubuhnya, dari kepala hingga bahu mengalami retak yang cukup parah.

Di Roopkund memang tak ada tempat untuk berlindung, sehingga akhirnya semua orang meninggal.

3. Danau tengkorak (Skeleton Lake) di Ontario

Danau ini terletak di Ontario, Kanda.

Dinamakan danau tengkorak atau kolam tulang karena ketika para surveyor bekerja di pantai utara, mereka menemukan dua kerangka dekat batu karang.

Ketika mereka bertanya kepada kepala suku mengenai tengkorak tersebut, dia mengatakan bahwa orang-orangnya berkemah di Danau Tengkorak saat musim dingin.

Ketika makanan mulai langka, mereka memutuskan untuk pindah ke tempat laib.

Seorang ibu bersama seorang putranya terlalu lemah untuk pindah, dan mereka menolah untuk menemani ibu dan anak tersebut.

Keduanya mati bersama karena kelaparan dan danau itu diberi nama untuk mengenang ibu dan putranya tersebut.

Baca Juga:Wanita Ini Awalnya Santai Saja Ketika Difoto Diam-diam, Namun Terkejut saat Melihat Hasil Fotonya

Artikel Terkait