Find Us On Social Media :

Apa yang Memicu Meletusnya Supervolcano Toba yang Memunculkan Danau Toba Masih Misterius hingga Sekarang

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 23 Juni 2018 | 20:15 WIB

Ketika kondisi dalam magma berubah, tambah Budd, kristal akan merespon dan menghasilkan zona pertumbuhan yang berbeda yang merekam perubahan itu.

Baca juga: Sudah Ada 15 Kasus Kapal Tenggelam di Indonesia Sejak 2003, Termasuk yang Terbaru Terjadi di Danau Toba

“Masalahnya adalah analogi lingkaran pohon itu hanya berukuran beberapa mikrometer. Dan inilah yang menyebabkan mereka (para ilmuwan) begitu tertantang untuk menganalisis ini secara lebih mendetail,” kata Budd, lagi.

Sembari mempelajari kristal kuarsa dari Toba, para peneliti menemukan bahwa ada perbedaan dalam komposisi dan berat dari bagian luar kristal dengan di dalam kristal.

Di sekitar luar kristal ditemukan senyawa yang lebih berat disebut 18O, sementara yang di bagian dalam terdapat senyawa lebih ringan yang disebut 16O.

Menurut peneliti, rasio itu menunjukkan bahwa sesuatu yang ada dalam sistem magmatik telah berubah drastis sebelum letusan besar terjadi.

Jadi apa yang terjadi?

Para peneliti berpikir bahwa ketika magma meleleh, dalam waktu bersamaan ada sejumlah besar batu dengan rasio yang sama berada di dekatnya.

“Jenis batu ini juga mengandung banyak air, yang dapat dilepaskan ke magma, memproduksi uap, dan dengan demikian tekanan gas meningkat dalam ruang magma,” ujar Frances Deegan, penulis lainnya.

“Kondisi ini secara cepat meningkatkan tekanan gas dan menyebabkan magma memecah kerak yang ada di atasnya, dan mengirim ribuan kilometer kubik magma ke atmosfir.”

Seberapa sering supervolcano meletus?

Untungya, letusan supervolcano seperti yang terjadi pada Gunung Toba sangat jarang terjadi.

Letusan gunung biasanya diukur menggunakan Volcanic Explosivity Index (VEI), dengan VEI 7 dan VEI 8 masuk kategori letusan paling dahsyat.

Baca juga: Gunung Api Fuego di Guatemala Meletus, Akibatkan 25 Tewas dan 20 Lainnya Alami Luka-luka

Selain Gunung Toba, ada beberapa supervolcao lain yang pernah meletus:

- La Garita Caldera yang meletus sekitar 27,8 juta tahun yang lalu, dan melepaskan 5.000 km kubik magma.

- Huckleberry Ridge di Yellowstone yang memuntahkan sekitar 2.500 km kubik magma, terjadi sekitar 2,5 juta tahun yang lalu.

- Atana Ignimbrit di Cile, meletus sekitar 4 juta tahun yang lalu, dan memuntahkan 2.500 km kubik magma.

- Gunung Tambora di Pulau Sumbaya, meletus pada 1815, letusannya termasuk salah satu yang paling dahsyat sepanjang sejarah umat manusia. Sekitar 100 ribu orang meninggal dunia. letusannya juga menyebabkan musim dingin global.

- Gunung Vesuvius (Pompeii pada 79 SM) dan Gunung St Helens pada 1980.

Para peneliti berkesimpulan bahwa letusan Toba sangat klasik dan disebut telah memusnahkan seluruh umat manusia yang ada di sekitarnya.

Lepas dari bahwa kejadian ini amat jarang terjadi, letusan supervolcano bisa terjadi kapan saja--dan kita mesti selalu waspada!