Find Us On Social Media :

Mengenal Gejala Hipotermia yang Dialami Pendaki Wanita yang Selamat Berkat Dipeluk Pendaki Lain yang Tak Dikenalnya

By Ade Sulaeman, Jumat, 22 Juni 2018 | 11:30 WIB

Terjadi penyempitan pembuluh darah pada permukaan kulit pendaki. Ia akan merasa kedinginan dengan merinding hebat beberapa kali, kemudian semakin sering.

“Mulai terasa pusing di awal, ini juga gejala hipotermia,” ujar pria “kepala lima” yang kerap dipanggil Kang Bongkeng oleh para pendaki.

Stadium Sedang

Setelah mengalami gejala stadium ringan, pendaki akan mulai sulit melakukan gerak tubuh, yang rumit seperti mencengkeram, atau memanjat. Meskipun si pendaki masih bisa berjalan dan berbicara normal.

Stadium Berat

Beranjak lagi ke stadium terakhir, pendaki akan merinding makin hebat, datang bergelombang, dan tiba-tiba berhenti.

Makin lama ,fase berhenti merinding semakin panjang. Hingga akhirnya benar-benar berhenti.

“Hal ini disebabkan glikogen yang dibakar di dalam otot sudah tidak mencukupi untuk melawan suhu tubuh yang terus menurun. Akibatnya, tubuh berhenti merinding untuk menjaga glukosa (bahan energi),” begitu kutipan dari buku Panduan Mapala UI 2012.

Pendaki kemudian akan merasa sangat lemas, sampai jatuh dan tak bisa berjalan atau melangkah, kemudian meringkuk untuk menjaga panas tubuhnya.Otot pendaki mulai kaku, Ini terjadi akibat aliran darah ke permukaan berkurang dan disebabkan oleh pembentukan asam laktat dan karbondioksida di dalam otot.

Ciri lainnya yang terlihat ialah kulit mulai pucat, bola mata tampak membesar, dan denyut nadi terasa menurun.

“Batasnya di suhu 30 derajat celcius, masuk fase penghentian metabolisme. Korban tampak seperti mati, padahal sebetulnya masih hidup. Ataupun tiba-tiba halusinasi seperti kesurupan, ini yang banyak salah persepsi,” jelas Bongkeng.

Pada suhu internal 32 derajat celcius, tubuh berusaha memasuki fase hibernasi. Menghentikan seluruh aliran darah permukaan dan mengurangi aktivitas jantung.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Ditinggal Rombongan ke Puncak, Wanita Ini Alami Hipotermia, Beruntung Datang Sosok yang Memeluknya dan kompas.com dengan judul "Jangan Gegabah, Kenali Gejala Hipotermia Sebelum Mendaki Gunung".

Baca juga: Membohongi Dunia, 8 Propaganda Korea Utara Ini Diketahui Hasil Photoshop