Find Us On Social Media :

Tentang Pangeran Charles yang Gampang 'Baper' Jika Disanjung 'Mulut-mulut Manis' Wanita Cantik

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 22 Juni 2018 | 07:00 WIB

Ketika sedang bertugas di kapal HMS Fox, Charles mendapat surat dari ayahnya, memberitahukan bahwa adik perempuannya, Putri Anne akan menikah dengan Mark Phillips. Surat itu membuatnya "terkejut".

Anne selama ini menjadi bagian penting dari hidupnya, orang yang dipercaya menyimpan segala rahasianya dan kawan bermainnya. Tetapi, surat ayahnya itu menjadi sebuah akhir dari segalanya: Anne menjadi milik orang lain. Sungguh, Charles merasa amat kehilangan.

Mountbatten juga melihat bahwa cucunya, Amanda Knatchbull, jatuh hati pada Charles. Diam-diam ia mendesak keduanya agar melangkah ke jenjang perkawinan.

Menurut Mountbatten, Amanda Knatchbull adalah benar-benar seorahg gadis “yang penuh kasih sayang dan setia ....dengan rasa humor dan keceriaan tinggi  yang lebih penting lagi, ia adalah gadis desa."

Baca juga: Pangeran Charles Punya Dukun Tempatnya Berkeluh Kesah, Siapa Orang Spesial Itu?

Dalam suratnya kepada Mountbatten, Charles menulis, meskipun barangkali ia belum bisa menikahinya, masa depan yang "lebih ideal" telah muncul ... "Saya yakin, ia harus mengetahui bahwa saya sangat senang membaca surat yang saya  kirimkan kepadanya."

Charles yang ketika itu berusia 25 tahun merasa bahwa tanggung jawabnya makin berat, karena masih sendirian, apalagi kawan-kawannya sudah pada menikah.

Dorongan dari Mountbatten agar menikah dengan Amanda Knatchbull makin kuat. Pada tahun 1980, ketika Charles merencanakan untuk mengadakan perjalanan ke India, Mountbatten meminta kepada presiden India agar ia juga diundang untuk menemani Charles.

Pada saat yang sama, ia, cucunya, Amanda Knatchbull juga menemaninya dalam perjalanan ke India.

Lima tahun sebelumnya, tahun 1974, setelah berkorespondensi dengan Mountbatten, Charles mengajukan keinginannya mengawini Amanda Knatchbull kepada ibunya, Ratu Elizabeth II dan ibu walinya Patricia Brabourne.

Baca juga: Tak Hanya Biaya Nikah, Biaya Perceraian Pangeran Charles pun Mahal, Hampir Seratus Miliar!

Saat itu Ratu menanggapinya dengan simpatik tetapi mengingatkan bahwa Amanda Knatchbull belum genap berusia 17 tahun. Charles sendiri ketika itu mengaku tidak ingin cepat kawin karena itu segera mengirim surat kepada Mountbatten agar tidak terus-menerus mendesaknya mengawini Amanda Knatchbull.

Meski belum ada kesepakatan tentang perkawinan, kedua insan itu terus saling berhubungan. Antara tahun 1974 hihgga 1979, keduanya makin sering bertemu  - di London, Eleuthera, Broadlands, Windsor, dan Balmoral - dan luput dari perhatian tabloid yang biasanya sangat antusias membuat liputan besar-besar seputar isu keluarga kerajaan.

Charles akhirnya memberanikan diri untuk membicarakan soal perkawinan. Rupanya, Amanda Knatchbull sudah mengantisipasi tanggung jawab yang akan ditimpakan padanya sebagai istri seorang putra mahkota: kehilangan kemerdekaan, kebebasan, tunduk pada sistem yang berlaku di keluarga kerajaan; selalu menjadi pusat perhatian umum.

Amanda adalah wanita yang berpikiran teguh, independen dan bukannya tidak memiliki ambisi. Tetapi, jawabannya yang diberikan kepada Charles hanyalah merupakan sebuah penegasan keyakinannya bahwa kawin dengan anggota House of Windsor merupakan sebuah pengorbanan yang tidak seorang pun berharap melakukannya.

Jawaban Amanda Knatchbull itu tidak membuat Charles terpukul, ia memahami sikap dan pendirian serta keinginan Amanda Knatchbuul.

(Dicukil oleh Trias Kuncahyono. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 1997)

Baca juga: Apa Benar Penobatan Pangeran Charles Sebagai Raja Sangat Bergantung pada Putri Diana?