Find Us On Social Media :

Menyaksikan Sisa Kejayaan Keluarga Cendana di Kepulauan Seribu

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 7 Desember 2016 | 07:00 WIB

Bertandang ke Pulau Bulat

Minim fasilitas dan tidak direkomendasikan untuk berkemah, namun pelancong yang berminat ingin berkemah di Pulau Bulat tidak dilarang. Sensasi bermalam di pulau, berteman debur ombak, angin laut, dan miliaran bintang di angkasa adalah pengalaman luar biasa bagi mereka yang selalu dirundung rindu meyatu dengan alam bebas. Tak peduli pada kegelapan dan kesunyian yang terkadang  mencekam.

Menginap di rumah warga

Kunjungan ke Pulau Bulat menjadi rangkaian perjalanan saya dan teman-teman ke Pulau Harapan. Salah satu pulau berpenduduk di Kepulauan Seribu ini menjadi tempat kami menginap selama menjelajahi pulau kecil lainnya dari Pulau Bira, Pulau Putri, Pulau Perak, dan Pulau Bulat tadi.

Pulau Harapan memiliki dermaga yang panjangnya sekitar  30 m. Di sepanjang jembatan itu berderet perahu motor yang biasa disewakan kepada wisatawan untuk aktivitas jelajah pulau. Yang menarik, dermaga ini memiliki Taman Terpadu yang memiliki wahana bermain untuk anak, lengkap dengan saung dan bangkubangku untuk duduk bersantai.

Ucapan “Selamat Datang di Pulau Harapan” menyambut kehadiran kami sesampainya di pintu gerbang Pulau Harapan. Di sekitarnya ramai pedagang menjajakan aneka panganan seperti siomay ikan, bakso ikan, batagor ikan, dan masih banyak lagi olahan ikan lainnya yang memang sudah menjadi ciri khas kuliner pulau setempat. Saya membeli beberapa makanan untuk mengganjal lapar. Rasanya lumayan enak.

Saya memilih Pulau Harapan sebagai tempat menginap karena banyaknya rumah penduduk yang dijadikan tempat penginapan. Sewanya bervariasi, mulai dari Rp250 ribu hingga Rp350 ribu per malam. Harga tersebut sudah termasuk makan tiga kali, dengan fasilitas kamar mandi dalam, TV, dan AC. Walau tidak mewah, tapi cukup memadai.