Find Us On Social Media :

Menciptkan Jakarta Rasa Betawi ala Pelaksana Tugas Gubernur DKI

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 5 Desember 2016 | 10:02 WIB

Jakarta rasa Betawi

Intisari-Online.com - Ketika turun dari pesawat, Jakarta terasa Singapura atau Amerika. Itulah yang dirasakan oleh Soni Sumarsono. Oleh sebab itu, dalam pidatonya pada pembukaan Rapat Kerja III Bamus Betawi, Pelaksana Tugas Gubernur DKI itu ingin menciptakan Jakarta rasa Betawi yang sebenarnya.

“Bangun Jakarta harus dengan rasa Betawi, jangan dengan rasa Amerika atau Singapura,” ujar Soni, seperti dilaporkan Kompas.com, Sabtu (3/12).

Lantas, bagaimana cara Soni menciptakan rasa itu? Menurutnya ada dua aturan yang mesti dipatuhi: Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 229 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelestarian Kebudayaan Betawi.

Baca juga: Sewaktu Bang Ali Sadikin Mengatur Betawi

Ia berharap Bamus Betawi dapat merumuskan satu simbol untuk menjadi ikon Betawi dalam satu pekan ini. Selain itu, Soni mencairkan dana hibah untuk Bamus Betawi pada APBD Perubahan 2016.  Awalnya, Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama, mendisposisi untuk tidak mencairkan dana hibah Bamus Betawi pada APBD 2016.

Hal itu disebabkan acara Lebaran Betawi yang diselenggarakan Bamus Betawi diduga bernuansa politis. Berganti kepemimpinan, Sumarsono mencairkan dana hibah pada APBD Perubahan 2016 sebesar Rp2,5 miliar.

“Budaya Betawi bicara cipta, karya, dan rasa. Pantaskah bantuan Bamus Betawi tidak dicairkan? Kalau bicara rasio boleh iya, tetapi kalau bicara rasa, rasanya tidak. Makanya, tangan saya akhirnya meneken keputusan untuk mencairkan hibah Bamus Betawi,” tegasnya.

Dana hibah ini, harap Soni, dapat dioptimalkan Bamus Betawi untuk mengimplementasikan dua aturan tersebut. Dengan demikian, Jakarta dengan rasa Betawi dapat terwujud. Jika Bamus Betawi telah menyepakati satu ikon Betawi, nantinya Sumarsono akan menerbitkan surat keputusan (SK) atau instruksi gubernur agar semua ornamen bangunan atau suvenir di Jakarta berbentuk atau memuat ikon tersebut.

Ke depannya, Soni akan mewajibkan semua bangunan publik, seperti kantor kelurahan, memiliki ornamen dengan ikon Betawi. Selain itu, seragam pegawai negeri sipil (PNS) akan dibuat mengandung ikon Betawi. Adapun empat ikon yang akan dibahas oleh Bamus Betawi adalah ondel-ondel, kembang kelapa, elang bondol, dan gigi balang.

Bamus Betawi kabarnya akan melibatkan beberapa ahli sejarah untuk menentukan ikon Betawi ini.