Find Us On Social Media :

Pangeran Charles Masa Kecilnya Kurang Bahagia Karena Sering Ditinggal oleh Orangtuanya

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 21 Juni 2018 | 08:00 WIB

Saat Elizabeth tengah mengadakan tur ke Afrika, Raja George VI meninggal dunia Rabu, 6 Februari 1952. Dua hari kemudian, Jumat, 8 Februari 1952, Putri Elizabeth Alexandra Mary dinobatkan menjadi ratu Inggris dengan gelar Elizabeth II.

Sementara Charles yang saat itu baru berusia tiga tahun lebih beberapa bulan, mendapat gelar Duke of Cornwall.

Sejak kecil sudah terlihat watak Charles yang pemalu, pasif, dan takut pada ayahnya. Itulah sebabnya Pangeran Philip kerap kali khawatir kalau si sulung berkembang menjadi anak penakut.

"Philip ingin membesarkan anak yang harus siap mengambil alih mahkota di dunia yang keras. Jelas sekali Charles bukan anak yang cengeng, tetapi ia sangat sensitif. Philip tidak menyadari sensitivitas itu," kata seorang teman dekat keluarga, yang menambahkan Philip sering mengolok-olok kelemahan Charles sampai anaknya itu menangis.

Suatu kali seorang teman keluarga kerajaan menuturkan, "Air mata Charles menetes di meja  makan, disaksikan para tamu. Philip menganggap putranya agak penakut. Charles menyadarinya, dan itu sangat menyakitkan hatinya.

Baca juga: Pangeran Charles Punya Dukun Tempatnya Berkeluh Kesah, Siapa Orang Spesial Itu?

Apalagi  sang ayah sangat galak. Philip pernah hampir mencekik leher anaknya.

Tidak salah jika hubungan Charles - Anderson semakin dekat sampai Charles dewasa, berkat komunikasi yang terbuka dan mudah antara keduanya. Sebaliknya, hubungan Charles dengan orang tuanya semata-mata didasari rasa cinta dan hormat.

Apalagi Pangeran Philip memang kurang berminat menjalin komunikasi lebih dekat lagi dengan anaknya. Yang juga makin menjauhkan Charles dengan ayahnya adalah kehadiran Putri Anne yang kuat dan tegar, yang dengan cepat menjadi "anak favorit".

Celakanya lagi,  menurut kesaksian sejumlah teman kerajaan, Elizabeth tidak pernah mau ikut campur karena sudah menyerahkan soal domestik kepada suaminya.

Nampaknya, kecintaan Elizabeth dan Pangeran Philip kepada Charles itu hanya berdasarkan pada keinginan membentuk seorang pangeran yang setiap saat mesti siap menjadi raja baru.

Baca juga: Tak Hanya Biaya Nikah, Biaya Perceraian Pangeran Charles pun Mahal, Hampir Seratus Miliar!

Figur ayah bagi Charles didapat dari Paman Dick alias Lord Mountbatten, pahlawan yang dikaguminya sekaligus juga sangat mendominasi kehidupan pribadi para anggota keluarga kerajaan.

Mountbatten adalah orang yang berperan dalam menentukan pilihan bagi Charles untuk masuk AL, dan juga bersikap sebagai "lelaki Inggris" dalam menghadapi wanita.

Akibat terisolir dari kedua orang tuanya, Charles tumbuh sebagai remaja dan pemuda yang menyenangi akitivitas luar rumah, terutama bermain polo dan berburu.

Juli 1969 bertempat di istana Caernarvon, Charles dinobatkan menjadi Prince of Wales. Praktis di usianya yang masih relatif muda sederet gelar sudah disandangnya.

Selain Duke of Cornwall, juga Duke of Rothesay, Earl of Carrick, Lord of the Isles dan Baron of Renfrew, Great Steward of Scotland. Belakangan juga ditambah dengan julukan Knight Companion of the Most Noble Order of the Garter.

Sejak itulah, Charles mulai disibukkan jadwal padat aktivitas sosial. Julukannya yang terkenal di masa mudanya adalah "Action Man".(Dicukil oleh Trias Kuncahyono)

Baca juga: Apa Benar Penobatan Pangeran Charles Sebagai Raja Sangat Bergantung pada Putri Diana?