Find Us On Social Media :

Salah Kaprah Soal Bahan Bakar Kendaraan

By Agus Surono, Jumat, 2 Desember 2016 | 06:00 WIB

Isi bensin kendaraan sesuai yang ditentukan. (Foto: Engadget)

Intisari-Online.com - Meski banyak yang memiliki kendaraan bermotor, namun masih banyak pula yang belum paham dalam dunia otomotif. Salah satunya adalah salah kaprah soal bahan bakar. Yuk, mulai memahami yang benar.

Salah satu contoh, bahan bakar premium tidak akan membuat kinerja mobil Anda bertambah bagus, begitu saran dari sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Asosiasi Automobil Amerika (AAA).

(Perlu ditegaskan dulu, maksudnya premium di sini bukan bensin Premium yang beredar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di negara kita lo. Itu merujuk ke bahan bakar kelas tinggi seperti Pertamax Turbo.)

Para peneliti mengetes mobil menggunakan mobil yang hanya memerlukan bensin biasa – populasinya sekitar 70 persen mobil di jalanan – diisi bensin biasa dan premium saat pengujian. Para peneliti kemudian mengevaluasi mobil-mobil itu dari sisi tenaga, ekonomisnya bahan bakar, serta emisi gas buang.

Hasilnya, tak ada perbedaan yang berarti antara dua jenis bahan bakar tersebut.

Jadi, harga mahal yang kita bayarkan itu menjadi sia-sia saja. Selisihnya memang sedikit per liternya, tapi dalam jangka setahun menjadi lumayan juga.

Andaikan setiap hari menghabiskan lima liter bahan bakar dan salah mengisi jenis, dengan perbedaan Rp500, maka sehari kita memboroskan uang sebesar Rp2.500. Jika sebulan 20 hari kerja sudah Rp50.000.

(Inilah Dampak Buruk Jika Tanki Bahan Bakar Sering Kosong)

Untuk beberapa alasan, banyak orang masih melakukan kesalahan itu. Hasil penelitian AAA menunjukkan, 11 persen pemilik mobil yang mobilnya bisa diisi bensin biasa mengisinya dengan bensin premium setidaknya sekali dalam 12 minggu terakhir.

"Karena tertarik dengan embel-embel “premium”, lantas para pemilik mobil itu mengira bahwa itu lebih bagus untuk mobil mereka," kata Greg Brannon, direktur rekayasa otomotif AAA.

“Premium” berarti oktan yang tinggi, yang merujuk ke bagaimana bahan bakar itu diformulasikan.

Kinerja mobil seperti BMW turbocharged memang memerlukan bahan bakar dengan oktan tinggi agar mesinnya berjalan dengan bagus. Jika mobil seperti ini diisi dengan bahan bakar biasa, bisa merusak mesin.