Penulis
Intisari-Online.com – Sekarang tiba giliran si bungsu untuk menjadi incaran pers. Pertengahan bulan Januari lalu ia menjadi topik pers gara-gara mengundurkan diri dari dinas militer empat bulan setelah masuk.
Namun, yang akan diceritakan di sini ialah hubungannya dengan 'gadis dalam sejuta'.
Pangeran Edward, putra bungsu Ratu Elizabeth II, disebut ibundanya ‘yang paling pendiam di antara anak-anak saya'. Namun, pertengahan Januari lalu si bungsu bikin heboh.
Bukan gara-gara wanita seperti abang-abangnya, melainkan karena ia mengundurkan diri dari dinas militer empat bulan setelah masuk. Padahal menurut tradisi, putra-putra junjungan rakyat Inggris selalu menjadi marinir.
Yang ingin kami soroti di sini bukanlah pengunduran dirinya, melainkan percintaannya dengan seorang gadis.
Tembakan peringatan ke atas kepala wartawan
Ketika masih tingkat tiga jurusan sejarah di Universitas Cambridge, diam-diam sang pangeran menjalin hubungan dengan gadis yang sungguh mungil untuk ukuran Eropa. Gadis ini teman sekelasnya. Namanya Eleanor Bridget Weightman dan tingginya 155 cm.
Edward memanggilnya Munchkin — cantik, lincah, rasional, lucu. Eleanor alias Munchkin cerdas dan senang akan kegiatan di alam terbuka.
Yang tak dipunyainya cuma kebangsawanan. Namun, orang menduga, Pangeran Charles dan Putri Diana yang sudah berputra dua orang itu tidak akan berhenti dengan dua anak saja. Ini berarti kedudukan Edward sebagai calon pewaris tahta kelima, ada kemungkinan bisa tergeser lebih jauh lagi dari tahta.
Jadi tak perlulah terlalu dipikirkan bahwa pendamping Edward nanti akan menjadi ratu. Singkat kata, bukan bangsawan pun tak apalah.
Eleanor sendiri tampaknya orang yang tahu menempatkan diri. Ia cuma bilang, "Ah, kami memang berteman. Namun, cuma biasa-biasa saja, kok. Kami 'kan kawan sekelas."
Mungkin ini ada hubungannya dengan pengakuan Edward sendiri, "Saya benci pada media massa." Mungkin ini sebabnya mereka sungguh-sungguh menjalin hubungan dengan diam-diam (terlepas dari kenyataan bahwa akhirnya hal itu tercium juga oleh pers).
Perihal ketidaksukaan Edward kepada media massa, ada yang berkomentar bahwa pangeran yang disebut The Queen's baby ini memang paling lambat dewasa dibandingkan kakak-kakaknya.
Kalau Pangeran Charles dan Pangeran Andrew memandang publisitas itu memang perlu bagi kelangsungan hidup monarki, Edward malahan selama ini menunjukkan muka tak simpatik kepada pers.
Bahkan pernah ia melancarkan tembakan peringatan ke atas kepala seorang wartawan. Meskipun kata orang ia lambat dewasa, dalam pergaulan Edward selalu melakukan pendekatan yang dewasa.
Ia lebih senang membina hubungan dengan seorang gadis saja secara pelan-pelan sambil saling mendalami. Biasanya kalau hubungan istimewa berakhir, ia tetap berkawan baik dengan gadis yang bersangkutan.
Baca juga: Ini 5 Aturan Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris, Membawa Tas Tak Bisa Sembarangan
Pakai sepatu bola ke pesta
Sebenarnya siapa Eleanor ini? Ayahnya insinyur pertambangan yang top, ibunya guru sejarah. Mereka punya empat anak, semuanya putri. Eleanor anak yang ketiga. Kata orang-orang yang kenal dengan gadis ini, Eleanor adalah 'gadis dalam sejuta'.
Sampai-sampai Lionel Bishop, bekas kepala sekolahnya, pun melontarkan pujian setinggi langit untuk Eleanor.
Bishop termasuk salah seorang yang pertama-tama mengetahui hubungan Eleanor dengan pangeran. Ia kenal Eleanor sudah sejak Eleanor masih di sekolah menengah di sekolah Inggris di Brussels.
"Ia gadis yang pribadinya betul-betul seimbang dan berkepala dingin. Pria mana saja, apakah ia pangeran atau tukang sapu, beruntung benar kalau berhasil menyuntingnya."
Pujian itu belum berhenti di situ. "Ia berbakat jadi 'nona kecil yang sempurna'. Sikapnya dalam bergaul dengan kawan pria juga sehat."
Baca juga: Simak Baik-baik, Inilah 5 Sandi Rahasia yang Digunakan saat Anggota Kerajaan Inggris Meninggal
Ketika masih di tingkat satu Eleanor pernah dekat dengan mahasiswa dari Amerika. Namun, hubungan mereka tidak terlalu kental.
Pangeran Edward dan Eleanor pernah dilihat orang sedang makan di sebuah pub. Pernah juga mereka terlihat sedang cekikikan di perpustakaan. Malahan kalau yang satu sedang bertanding dalam olah raga tertentu, yang lainnya repot memberi semangat.
Eleanor memang lumayan dibidang olah raga. Ia pernah terpilih bermain hockey untuk sekolahnya, pernah menjadi kapten regu hockey es universitas. Ia juga senang main tenis dan netball (semacam basket, khusus untuk wanita). Ia bisa bermain piano dan anggota paduan suara sekolah.
Eleanor rupanya gemar juga berorganisasi. Ia pernah menjadi anggota panitia penyelenggara petualangan dalam kepanduan. Ia juga pernah menyelenggarakan piknik main ski dan camping.
Pengalamannya ini konon cukup menunjang, kalau suatu kali nanti ia menjadi pelindung atau presiden badan-badan amal. Kedudukan yang biasa dipegang oleh anggota keluarga kerajaan, seperti yang pernah dipegang oleh Putri Anne dan Putri Diana.
Waktu umurnya baru delapan belas tahun, Eleanor sudah belajar lima macam bahasa: Inggris, Prancis, Jerman, Italia dan Belanda. Yang terakhir ini ia pelajari sedikit-sedikit, ketika bersekolah di Negeri Belanda (waktu itu ayahnya bertugas di sana).
Eleanor juga tak suka menonjolkan diri dalam politik atau perdebatan. Dengan demikian la tak pernah mengutarakan pendapat-pendapat yang peka sifatnya.
Selain pemain olah raga yang cakap, Eleanor juga suka melucu. Pernah ia datang ke pesta mahasiswa dengan bercelana pendek, blus ketat dan sepatu bola.
Calon ayah mertua senang
Waktu Pangeran Edward berulang tahun yang ke-21, itu sudah sekitar dua tahun yang lalu, mereka melewatkan liburan dengan main ski bersama. Edward juga bersedia absen dalam perayaan ulang tahunnya di rumah (maksudnya di istana), supaya ia dapat menonton Eleanor bertanding hockey es di Oxford. Waktu itu bulan Maret 1986.
Pada bulan Agustus 1985 Edward mengajak Eleanor berlibur selama seminggu di kapal pesiar milik keluarga kerajaan, Britania. Mereka ditemani Pangeran Philip. Pesiar di Cowes itu mereka isi dengan membantu mengawaki kapal sepanjang 10 m milik Patrick Chisholm.
Mereka bahkan sempat ikut bertanding memperebutkan Chisholm Challenge Cup dan menduduki nomor lima. Ini satu lagi kelebihannya yang mungkin cocok di hati Pangeran Philip.
Soalnya, Pangeran Philip, sang calon mertua, dikenal suka kepada orang muda yang berjiwa petualang dan senang kegiatan di alam terbuka.
Setelah Cowes, Eleanor turut pelayaran tahunan keluarga kerajaan dengan Britania menyusuri kepulauan di sebelah barat Inggris. Lalu orang menganggap ini pertanda ratu pun sudah jatuh hati pada nona kecil yang tangkas dan simpatik ini.
Konon Eleanor sudah pernah berkunjung ke Puri Balomoral dan tahun lalu berkunjung ke Sandringham di Norfolk, bersamaan dengan Pangeran Andrew yang waktu itu membawa calon pengantinnya, Sarah, ke sana.
Sedangkan minggu sebelumnya, Edwardlah yang dibawa Eleanor berkenalan dengan orang tuanya. Kalau sudah begini, bagaimana orang tidak memandang hubungan mereka dengan serius?
Baca juga: Tak Hanya di Istana, di Medan Perang pun Keluarga Kerajaan Inggris Tetap Diincar Paparazzi
Keluarga Weightman berasal dari London Selatan. Sampai sekarang mereka masih punya rumah di sana dan bermaksud kembali ke rumah itu, jika ayah Eleanor pensiun.
Namun, rumah utama mereka sekarang adalah sepasang gedung bekas kandang yang direnovasi mewah, sehingga harganya mencapai lebih dari Rp 200 juta. Ke sanalah pangeran diperkenalkan dengan keluarga Eleanor pada suatu hari Jumat.
Sabtunya mereka bersama-sama menonton sandiwara As You Like It karya Shakespeare di Manchester. (Edward memang suka sekali pada teater dan amat aktif dalam kegiatan teater di kampus).
Para penonton di teater itu melihat mereka duduk di baris terdepan di balkon paling depan. Gara-gara kunjungan itu, ibu Eleanor tidak bisa bepergian ke luar rumah selama beberapa hari. Soalnya, kontan tanpa ampun mereka menjadi sorotan masyarakat sekitar.
Apalagi mereka tinggal di kota kecil. Begitu pun ibu Eleanor sama hati-hatinya seperti putrinya. Kepada wartawan ia cuma bilang, "Maaf, ini masalah pribadi. Saya tak dapat membicarakannya."
Baca juga: Habiskan Biaya Rp1 Miliar Sekali Jalan, Tengok Mewahnya Kereta Khusus Kerajaan Inggris Ini
Pangeran Edward tidak pernah terlibat dalam kehidupan malam di Mayfair dan Eleanor pun tampaknya tidak bergaya hidup ke sana. Satu lagi kecocokan.
Namun, apakah cinta kedua orang ini akan tahan serangan media massa, kita lihat saja. Sebab meskipun Pangeran Edward kini sudah jauh lebih dewasa, ia pasti tetap tak suka menjadi sorotan kolom gossip di koran.
Selama ini perhatian media massa begitu terkuras habis oleh pesona Putri Diana yang ketenarannya menyamai superstar dan Pangeran Andrew yang menikah dengan Sarah Ferguson. Kini giliran si bungsu yang menjadi sorotan. (Judy Byrne)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 1987)
Baca juga: Jarang Disorot, Inilah 3 Anak Ratu Elizabeth II Selain Pangeran Charles