Find Us On Social Media :

Karena Perbedaan Golongan Darah, Khairul pun Mendobrak Keterbatasan

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 14 Juni 2018 | 14:45 WIB

Intisari-Online.com – Pada transplantasi ginjal "biasa", pendonor dan pasien diharuskan punya golongan darah yang sama.

Jika tidak, otomatis "ginjal baru" itu akan ditolak mentah-mentah oleh tubuh si penerima. Tapi kasus Khairul Anwar Ibni (46] mematahkan anggapan itu.

Khairul pemilik golongan darah 0 rhesus + , sedangkan istrinya, Radiyah Mohamad Som (43), bergolongan darah A rhesus +.

Ini kasus pertama di Asia Tenggara, pendonor ginjal memiliki golongan darah yang berbeda dengan penerima.

Operasi dilakukan di rumah sakit Mount Elizabeth, akhir Mei 2008 oleh dokter spesialis ginjal dr. Lye Wai Choong.

Baca juga:First Lady Amerika Serikat, Melania Trump Jalani Operasi Ginjal

Prosedur transplantasi berbeda golongan darah ini dikenal sebagai transplantasi ketidakcocokan ABO.

Pertama kali dilakukan di Swedia tahun 1970-an, walaupun belakangan lebih sering dilakukan di Jepang (awal '80-an).

Di Amerika Serikat dan Eropa, prosedur ini diterima tahun 2000, meski baru sedikit rumah sakit mempraktikkannya.

Selain berisiko tinggi, transplantasi "tak biasa" ini mengharuskan persiapan matang, dan tentu saja duit tak sedikit.

Persiapan itu, misalnya bagaimana menghilangkan antibodi si penerima, dan bersiap melakukan transplantasi.

Baca juga: Minum 2 Sendok Ramuan Ini Secara Rutin, Batu Ginjal Anda Dijamin akan Segera Sembuh

Sedangkan biayanya gede karena membutuhkan alat canggih dan obat-obatan mahal. Asal tahu saja, biaya operasi transplantasi ginjal "biasa" sekitar Sin $ 60.000, sementara untuk ABO sekitar dua hingga tiga kali lipatnya.