Find Us On Social Media :

Awalnya Bahan Bakar Minyak Adalah Obat Luka dan Pembasmi Kutu, Kok Sekarang Fungsinya Berbeda Ya?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 13 Juni 2018 | 02:00 WIB

Intisari-Online.com – Sejarah pemakaian bahan bakar bisa dikatakan sama tua dengan sejarah penemuan api oleh manusia.

Sherwood L. Washburn, di dalam bukunya Social Life of Early Man, memperkirakan penemuan api terjadi pada satu juta tahun sebelum Masehi (SM).

Bahan bakar yang dipakai saat itu masih berupa kayu-kayuan dan dedaunan.

Dengan api itu nenek moyang kita memanggang biji-bijian dan daging hewan buruan. Juga menghangatkan tempat tinggal mereka di musim dingin.

Seiring dengan perkembangan kecerdasan manusia, bahan bakar yang dipakai tidak hanya dari kayu.

Baca juga: Bukan Cuma Manusia Sumur Minyak pun Bisa Mengalami Dehidrasi, Makanya Jangan Terlalu Serakah Mengeksploitasinya

Menurut ensiklopedia Britannica, penggunaan bahan bakar minyak bumi pertama kali diperkirakan sekitar 5.000 tahun SM oleh bangsa Sumeria, Asyiria, dan Babilonia kuno.

Mereka mengumpulkan minyak bumi bukan dari pertambangan seperti yang lazim di zaman sekarang tapi dari rembesan minyak bumi di permukaan tanah.

Namun, fungsi utama minyak bumi masa itu bukan sebagai bahan bakar tetapi sebagai obat luka, pencahar, atau pembasmi kutu.

Seiring dengan perkembangan peradaban, minyak bumi kemudian dipakai untuk keperluan perang.

Pada abad pertama Masehi, bangsa Arab dan Persia berhasil menemukan teknologi destilasi sederhana minyak bumi.

Baca juga: Hebat! Pria Asal Surabaya Ini Bisa Mengubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Minyak

Destilasi ini menghasilkan minyak yang mudah terbakar. Minyak ini kemudian dipakai untuk tujuan militer.