Find Us On Social Media :

Kisah Syamsir, Penjual Uang Kuno Selama 28 Tahun dan Berhasil Hidup 7 Anaknya

By Mentari DP, Selasa, 12 Juni 2018 | 08:45 WIB

Intisari-Online.com - Di salah satu sudut pertokoan di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, seorang laki-laki yang telah uzur, duduk diam di tengah keramaian para pejalan kaki.

Tepat di sampingnya, berdiri meja reyot yang di atasnya terpajang sejumlah lembaran uang kertas serta kepingan uang kuno yang sangat jarang terlihat digunakan di masyarakat. 

Syamsir namanya. Laki-laki berumur 79 tahun yang telah 28 tahun menjadi penjual uang kuno di Pasar Baru.

Mengenakan topi hitam dan kaos berwarna hijau cerah, Syamsir sesekali terlihat berbincang dengan orang yang ingin menjual sejumlah uang kuno.

Dengan kulit jemarinya yang telah keriput, Syamsir dengan telaten meneliti lembar demi lembar uang jadul tersebut.

Baca juga: Bak Pesawat Kelas Bisnis, Intip Mewahnya Fasilitas Kereta Sleeper, Kereta Api Luxury Class dari PT KAI

Sempat terdengar Syamsir dan calon penjual uang kuno berdebat mengenai uang yang tidak laik.

Tak berselang lama, calon penjual uang tersebut pergi dengan raut wajah muram. Namun, wajah Syamsir terlihat biasa saja.

Dia kembali duduk sambil menunggu penjual atau pembeli yang ingin membeli uang jadul yang dia miliki.

Ya, begitulah kegiatan sehari-hari Syamsir. Dari menjual beli uang kuno itu, dia bisa menghidupi serta menyekolahkan tujuh anaknya hingga lulus bangku SMA.

Ditemui Kompas.com di kawasan Pasar Baru, Senin (11/6/2018), Syamsir mengatakan pernah menekuni pekerjaan lain, salah satunya sebagai penukar uang asing atau money changer. 

Namun, Syamsir mengatakan pekerjaan sebagai penjual uang kuno jauh lebih menguntungkan dibanding pekerjaan yang pernah ditekuninya itu.

"Kalau money changer kan ada risiko, belum lagi kalau uang itu palsu. Kalau jual uang kuno, saya bisa ambil untuk sekitar Rp20.000 jual satu lembar saja," ujar Syamsir.