Pengemis Ini Ada Yang Bersedan, Memiliki Deposito, dan Kartu Kredit

Ade Sulaeman

Penulis

Jutawan Itu Seorang Pengemis

Intisari-Online.com - Irfan (28), seorang pengemis, ditangkap petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) SukuDinas Sosial Jakarta Pusat saat tengahmengemis di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).

Yang mengejutkan petugas, mereka menemukan uang Rp1 juta dan dua ponsel pintar canggih berharga jutaan: Samsung Note 3 dan iPhone 5s.

Ini bukan kali pertama kita mengetahui bahwa seorang pengemis tidak seperti yang dibayangkan. Ujaran lawas jangan lihat seseorang dari penampilan memang masih berlaku.

Selasa sebulan sebelumnya (11/10/2016), petugas Suku Dinas Sosial DKI Jakarta juga menjaring Muklis (64), yang diketahui sering mengemis di bawah jembatan layang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Ketika terjaring, petugas menemukan Muklis membawa uang tunai bernilai Rp90 juta di kantong celana dan barang bawaannya. Menurut pengakuan Muklis, uang itu dikumpulkan dari aktivitas mengemisnya selama enam tahun.

Irfan dan Muklis tidak sendirian. Ada beberapa pengemis lain yang memiliki harta mencengangkan. Tak hanya di Jakarta, tapi di luar Jakarta.

Berikut beberapa di antaranya.

(Baca juga: Bapak dan Anak Lumpuh Ini Tak Mau Mengemis dan Memilih Bekerja Keras)

1. Cahyono, Banjar, Jawa Barat

Ia mengaku terpaksa mengemis untuk membantu ibunya. Karena cacat di tubuhnya ia sering kali ditolak saat melamar pekerjaan.

Mau tahu berapa ‘harta’ yang telah dikumpulkan Cahyono?

Saat terjaring razia, petugas Satpol PP Kota Banjar memang hanya menemukan uang Rp300.000. Namun yang bikin geleng-geleng kepala, ada tabungan senilai Rp19 juta di sebuah koperasi.

Tabungan itu pun merupakan hasil mengemis selama dua bulan. Terkadang, dalam sehari mampu memperoleh Rp 700.000.

(Baca juga: Jangan Mengeluh dan Teruslah Bersyukur)

2. Siswari, Semarang, Jawa Tengah

Apa yang dibawa pengemis dan pengamen yang terjaring di Kota Semarang ini jauh lebih mencengangkan.

Siswari Sri Wahyuningsih kedapatan memiliki uang deposito sebesar Rp140 juta dan uang tabungan di bank senilai Rp16 juta.

Saat dijaring, ia pun membawa uang tunai mencapai Rp400.000, serta tiga surat BPKB kendaraan roda dua.

Bahkan, sertifikat tanah seluas 105 meter persegi pun turut dibawa. Ia memiliki tiga anak dan kesemuanya dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Menurut pengakuan Siswari, uang sebanyak itu berasal dari penjualan tanah.

(Baca juga: Kakek Bijak dan Pencuri Pepaya)

3. Walang bin Kilon dan Sa'aran bin Satiman

Pemberitaan mengenai Walang dan Sa'aran sempat heboh beberapa tahun lalu.

Saat terjaring di perempatan Pancoran oleh petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, mereka kedapatan membawa uang Rp 25 juta.

Menurut Walang, uang itu merupakan hasilnya berjualan sapi, bukannya dari mengemis.

Walang mengatakan, dirinya berjualan sapi di kampung. Bila musim sedang bagus, ia juga menyewa tanah untuk menanam padi. Pengemis asal Subang, Jawa Barat itu membawa uangnya ke Jakarta karena takut dicuri anaknya.

Sedangkan uang hasil mengemis hanya sekitar Rp 100.000 sampai Rp 150.000 per hari.

(Baca juga: Berpikir, Percaya, Mimpi, dan Berani)

4. Suaedi, Sidoarjo, Jawa Timur

Kakek Suaedi yang berusia 75 tahun mengenakan kostum badut Winnie the Pooh untuk menarik simpati orang-orang yang tak tahu identitas aslinya.

Ia juga mengaku hidup sebatang kara dan menderita stroke.

Dengan berpura-pura seperti itu, ia dapat meraup Rp500.000 per hari.

Lelaki yang mengaku beristri tujuh ini menggunakan uang hasil meminta-minta untuk membeli rumah, membeli motor Yamaha Vixion, dan motor matik.

Ia terjaring petugas saat beraksi di depan sebuah mal di daerah Sidoarjo pada Juni tahun 2015 lalu.

(Baca juga: Perdebatan, Demi Keyakinan atau Kebenaran?)

5. Arif Komady, Sampit, Kalimantan Tengah

Memanfaatkan cacat fisiknya, Arif mencari sedekah dari rasa iba orang-orang yang lewat di depannya.

Dari kegiatannya itu, pria asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini bisa memiliki mobil sedan, kartu ATM, dan kartu kredit.

Kepada petugas, Arif mengaku datang ke Sampit bersama istri dan anaknya dengan tujuan mengemis.

Menggunakan sedannya, Arif mengaku dalam sebulan terakhir sudah mengemis di beberapa kota seperti Kapuas, Palangka Raya, Kasongan, Kereng Pangi dan Sampit.

(Baca juga: Bocah Kecil yang Ingin Bertemu degan Tuhan)

Nah, masih menyangsikan jerih payah dari aktivitas meminta-minta?

Artikel Terkait