Find Us On Social Media :

Sejarah Tato dan Simbol Status Sosial di Inggris

By Hery Prasetyo, Selasa, 22 November 2016 | 09:30 WIB

Mantan bintang sepak bola Inggris, David Beckham, termasuk salah satu ikon tato.

Memang ada banyak pendapat bahwa orang Inggris waktu itu hanya menggambar tubuhnya, bukan ditato. Namun, para sarjana Roma kemudian mengkonfirmasi bahwa apa yang disaksikan Caesar adalah tinta di tubuh.

"Daerah itu dikuasai para barbarian yang sejak kecil memiliki gambar-gambar berbeda tentang binatang dan secara terampil ditanamkan dalam tubuh mereka. Sehingga, sebagai lelaki yang tumbuh, tanda itu akan tumbuh bersamanya," tulis Galus Julius Solinus pada abad ke-3.

"Ketika kaum Norman datang ke Inggris pada 1066, mereka juga menemukan bahwa orang Inggris pintar bertato. Pada abad ke-12, William dari Malmesbury menggambarkan betapa tato merupakan salah satu praktik kaum Norman yang diadopsi dari penduduk asli."

Tapi, sejarah modern tato di Inggris berkembang di masa kolonial dan diadopsi dari Amerika. Seorang penjelajah, Martin Frobisher, membuat sejumlah ekspedisi ke Dunia Baru antara 1576-1578. Dia menemukan tato mentradisi di masyarakat asli Amerika.

Pada 1577, Frobisher membawa 3 sandera dari inuit ke keliling Inggris dari Bristol ke London untuk menunjukkan seni tato mereka. Bahkan, dia sempat dipertunjukkan di hadapan Ratu Elizabeth. Publik kagum akan seni tato mereka.

Namun, kata tato (Tattoo) itu sendiri dikenal luas pada masa Kapten James Cook yang menjelajah ke Kepulauan Pacific pada abad ke-18. Meski begitu, istilah tato sudah eksis dalam bahasa Inggris pada akhir 1600-an dalam istilah memukul tato (beating a tattoo, merujuk pada pukulan drum.

Pada 1769, Cook menjelajah Tahiti. Daerah itu memiliki tradisi mentato. orang Tahiti menyebutnya dengan kata "tatau" untuk merujuk pada penggunaan palu dan jarum yang ditata seperti sisir untuk mentato tubuh.

Dalam buku hariannya, Cook menuliskan tattoo untuk menjelaskan seni menggambar tubuh itu dan dipertunjukkan kepada banyak orang. Sejak itu, istilah tato (tattoo) masuk dalam bahasa Inggris.

Selain mempuperkan tato, orang Inggris pula yang mulai mengkomersialkan seni tato di dunia barat.

Tato makin heboh pada 1854, ketika seorang aristokrat Roger Tichborne hilang di laut. Tapi, 12 tahun kemudian dia tiba-tiba muncul di AUstalia dan kemudian berlayar ke London. Kehadirannya tak diterima saudara-saudaranya. Ketika ibunya meninggal, dia yang berhak atas warisannya. Ini menjadi masalah hingga ke pengadilan.

Pengadilan harus membuktikandia adalah Tichborne sehingga berhak atas warisan sang ibu. Ada satu bukti bahwa ketika kecil Tichborne ditato oleh rekannya. Maka, dia diminta pengadilan untuk menunjukkannya. Ternyata dia tak bisa dan akhirnya terbukti Tichborne palsu. Dia ternyata Arthur Orton, anak penjagal. Dia pun dijatuhi hukuman 14 tahun penjara.

Maka, tato menjadi isu besar. Bahkan, kemudian muncul ide seharusnya anak-anak ditato sejak kecil sebagai tanda. Sehingga, jika di kemudian hari ada masalah, mudah membuktikannya.