Apakah Telinga Kita Sudah Terbuka untuk Mendengar Bisikan Tuhan?

Ade Sulaeman

Penulis

Telinga Berdenging Tanda Penyakit (1)

Intisari-Online.com – Ketika Lawing berjalan-jalan di kota, tiba-tiba ia berhenti dan bertanya kepada orang kota yang menemaninya, “Apakah bapak mendengar apa yang saya dengar?”

Orang kota itu terheran-heran lalu menjawab, “Tentu saja aku mendengar deru mobil dan sepeda motor, bunyi klakson dan musik dari pengeras suara. Tetapi Pak Adat dengar apa rupanya?”

Jawab Lawing, “Bunyi tiling (=jangkrik).”

Kata orang kota, “Kiranya bapakkeliru. Masa ada tiling di tengah kota. Dan seandainya ada, bagaimana mungkin bapak mendengarnya dalam suasana bising ini?”

Lawing mendekati pot bunga di trotoar, membolak-balik ranting bunga itu dan lihatlah: Ada seekor tiling, yang asyik berbunyi.

Setelah melihat serangga itu, orang kota itu akhirnya mendengar bunyi tiling dan berkata, “Tajam juga pendengaran Bapak!”

Jawab Lawing, “Sobatku, bukan telingaku lebih tajam. Cuma telingamu tidak peka terhadap suara alam.”

Kemudian Lawing menjatuhkan sekeping uang logam di jalan. Langsung beberapa orang berhenti untuk mencari-cari uang yang jatuh itu. Begitu seseorang melihatnya, ia menaruh sepatunya di atasnya untuk menyembunyikan uang itu.

Kata Lawing, “Bunyi uang yang jatuh tidak lebih besar daripada suara tiling. Namun bunyi uang jatuh terdengar oleh orang kota.”

Tuhan berbicara kepada kita dengan bermacam-macam cara. Apakah telinga kita terbuka untuk mendengar bisikan suara Tuhan?

Artikel Terkait