Find Us On Social Media :

Dari Jumlah Penuturnya, Bahasa Jawa Terbesar Ke-11 Di Dunia

By Agus Surono, Rabu, 16 November 2016 | 11:37 WIB

Dengan penutur 85 juta, bahasa Jawa menduduki peringkat 11 terbesar di dunia.

Intisari-Online.com - Bisa jadi Anda keluarga Jawa yang tidak bisa meneruskan kebisaan bahasa itu ke anak-anak Anda karena tinggal di lingkungan yang heterogen. Alhasil bahasa sehari-hari adalah bahasa Indonesia plus bahasa lokal yang tak utuh. Lalu Anda membatin, apakah lama-lama bahasa Jawa akan punah?

Tak perlu khawatir. Disadur dari harian Kompas, jumlah penutur bahasa Jawa di seluruh dunia diperkirakan mencapai 85 juta orang.

"Masalah yang serius sekarang adalah tidak ada pendidikan bahasa Jawa yang baik. Bagaimanapun, suatu bahasa tidak akan bertahan jika tidak pernah dipakai," kata pencetus Kongres Bahasa Jawa sekaligus mantan Kepala Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta, Sudaryanto, di sela Kongres Bahasa Jawa VI, di Yogyakarta, Kamis (10/11).

Menurut dia, saat ini, banyak keluarga muda yang tidak lagi mengajarkan anak-anak mereka berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Padahal, keluarga merupakan tempat pendidikan terkecil berbahasa yang sangat efektif.

"Latihan keterampilan berbahasa membutuhkan tiga hal: mendengarkan, berbicara, dan menulis. Latihan-latihan seperti ini perlu diupayakan secara sadar oleh para orangtua," kata Sudaryanto.

Selain di keluarga dan sekolah, pemakaian bahasa Jawa perlu diusahakan pula di tempat-tempat nonformal lainnya. Fokus pembelajaran ditekankan pada anak- anak kecil yang sedang belajar berbicara.

"Belajar bahasa Jawa bisa juga dilakukan di posyandu sehingga anak-anak yang sedang belajar berbicara dapat langsung mempraktikkannya," ujar Sudaryanto.

Rekomendasi

Ketua Umum Kongres Bahasa Jawa VI Nursatwika berharap kongres ini bisa mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat diimplementasikan. "Sebelumnya, lima kongres, sejak 1991, menghasilkan banyak keputusan dan rekomendasi. Namun, tidak jelas siapa yang melaksanakannya," katanya.

Karena itu, dalam Kongres Bahasa Jawa VI, diharapkan terbentuk badan pekerja yang bertugas mengawasi pelaksanaan hasil kongres. Pada tahun 1998-2001, terbentuk badan pekerja kongres yang beranggotakan pakar dan pemerhati bahasa Jawa dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.

"Badan ini tidak bisa efektif bekerja karena anggotanya berasal dari tiga provinsi sehingga sulit berkoordinasi. Karena itu, dalam kongres sekarang, diusulkan pembuatan badan pekerja di setiap provinsi yang bertugas mengawasi pelaksanaan rekomendasi kongres di provinsi lain. Dengan saling mengawasi, implementasi hasil kongres bisa lebih efektif," tutur Nursatwika.

Dengan jumlah penutur sebanyak itu, bahasa Jawa menduduki peringkat ke-11. 

Sementara menurut Wikipedia yang mengutip Nationalencyklopedin tahun 2007, bahasa Jawa ada di peringkat 12 dengan jumlah penutur 82 juta. Daftar lengkap Wikipedia adalah sebagai berikut.

No Bahasa Jumlah penutur dalam juta 2007 (2010)

Prosentase terhadap populasi dunia (2007)

1 Mandarin (semua dialek) 935 (955) 14.1%
2 Spanyol 390 (405) 5.85%
3 Inggris 365 (360) 5.52%
4 Hindi 295 (310) 4.46%
5 Arab 280 (295) 4.23%
6 Portugis 205 (215) 3.08%
7 Bengali 200 (205) 3.05%
8 Rusia 160 (155) 2.42%
9 Jepang 125 (125) 1.92%
10 Punjab 95 (100) 1.44%
11 Jerman 92 (89) 1.39%
12 Jawa 82 1.25%