Find Us On Social Media :

Indahnya Cinta Para Pasangan Manula di Panti Wreda

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 12 November 2016 | 12:34 WIB

Kisah cinta para manula di panti wreda

Intisari-Online.com - Di beberapa wilayah di Inggris, banyak pasangan, terutama yang manula, dipaksa untuk berpisah.

Kesulitan dalam memberikan perawatan untuk dua orang dengan kebutuhan yang berbeda, ruang terbatas, dan biaya yang tinggi disebut membuat beberapa panti jompo alias panti wreda di Negeri Ratu Elizabeth sana tidak menerima pasangan suami-istri manula.

Oleh sebab itu, mereka yang sudah berdekade-dekade bersama, terpaksa tinggal di panti jompo yang terpisah. Jarak yang jauh tentu saja membuat waktu bertemu mereka juga terganggu—bahkan membuat mereka tidak bisa bertemu selama berminggu-minggu. Jikapun mereka tinggal di satu panti jompo, mereka akan tinggal di kamar yang terpisah.

Tapi Sunrise Senior Living—kita sebut saja SSL—mencoba menjadi pembeda. Panti jompo ini memastikan pasangan manula hidup berdua selamanya—dan membuat kisah tentang indahnya cinta para pasangan manula di panti wreda.

Tersebar di beberapa lokasi di Inggris, SSL memastikan bahwa semua pasangan dapat hidup bersama. Ada flat, dapur khusus, dan ruang tamu memadai sehingga pasangan manula ini bisa merasakan seolah-olah mereka sedang berada di rumah sendiri.

Davina Ludlow, direktur SSL, mengatakan kepada Metro.co.uk. “Sungguh memilukan melihat pasangan yang telah bersama-sama selama beberapa dekade harus dipisahkan di akhir-akhir kehidupan mereka […] orang tua kerap memiliki kondisi kesehatan yang kompleks, dan akan lebih mudah untuk mengatasinya jika mereka hidup bersama pasangannya,” ujar Ludlow.

Metro.co.uk setidaknya berhasil mengorek lima kisah indahnya cinta para pasangan manula di panti jompo ini, setidaknya ada lima pasangan manula.

Ernest Ives (87) dan Catherine Ives (89)

Ernest dan Catherine telah menikah selama 64 tahun. Mereka telah hidup bertetangga sejak kecil. Ernest sendiri merupakan teman dari adiknya Catherine, Billy.

Mula-mula mereka hanya berteman. Hingga suatu ketika, setelah pulang dari pelayanan sosial, Ernest yang berusia sekitar 18-20 tahun, langsung melamar Catherine.

“Saya harus menikah denganmu,” ujar Ernest kepada Metro.co.uk.

“Dia tersenyum padaku,” ujar Catherine. “Kami telah berbicara sebelumnya, tapi kami tidak seserius itu. Kami punya pacar masing-masing. Tapi ketika ia pulang (dari pelayanan sosial), ia langsung menuju ke rumahku.”