Intisari-Online.com – Alkisah, seorang pria dan singa berteman baik. Sang pria tinggal di sebuah desa kecil, tepat di sisi hutan tempat tinggal sang singa. Suatu hari mereka memutuskan untuk pergi dari tempat tinggal mereka masing-masing dan berjalan-jalan ke sebuah kota besar.
Dalam perjalanan, mereka berdua mulai membual tentang diri mereka. Keduanya sama-sama mengklaim lebih baik daripada yang lain. Segera saja mereka mulai dengan nada tinggi sambil menyombongkan prestasi masing-masing.
Saat perdebatan tersebut terus berlangsung, tanpa terasa mereka sudah sampai di alun-alun kota.
Di sana, mereka melihat patung laki-laki berdiri dengan salah satu kaki diletakan di atas dada singa. Pria itu menunjuk ke patung dan berkata, “Lihat, orang itu berdiri dengan kakinya berada tepat di dada singa. Ini membuktikan bahwa pria lebih kuat.”
Tapi singa berkata, “Anda boleh berpikir seperti itu. Namun, perlu diingat bahwa patung itu dibuat oleh manusiapria. Jika kami, para singa yang membuat patung ini, maka Anda akan melihat posisi terbalik.”
Bukankah semua hal memiliki sudut pandang masing-masing?