Find Us On Social Media :

Bagaimana Seorang Karyawan dengan Posisi Tinggi "Kalah" oleh Seorang Penjual Makanan?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 27 Oktober 2016 | 13:04 WIB

Siapa yang membuang-buang waktu dan talenta?

Intisari-Online.com – Alkisah, di India, ada seorang penjual Samosa, salah satu makanan khas India. Tokonya berada di depan sebuah perusahaan besar. Samosanya begitu lezat. Sebagian besar karyawan perusahaan itu membeli samosa pada waktu makan siang.

Suatu hari, seorang manajer perusahaan itu datang kepada pria penjual samosa. Sementara ia makan samosa, ia berada pada hati  yang sedang mood.

Manajer itu bertanya kepada penjual samosa, “Anda telah mengelola toko dengan baik dan memiliki keterampilan manajemen yang baik. Apakah Anda tidak berpikir bahwa Anda membuang-buang talenta Anda hanya dengan menjual samosa? Coba pikirkan, jika Anda bekerja seperti saya pada sebuah perusahaan besar, Anda tentunya sudah menjadi manajer seperti saya, bukan?”

Pria penjual samosa itu tersenyum pada sang manajer dan mengatakan dengan kalimat yang mengagumkan. “Pak, saya pikir pekerjaan saya lebih baik dari pekerjaan Anda. Anda tahu mengapa? Sepuluh tahun yang lalu saya menjual samosa di keranjang. Pada saat yang sama Anda pun bekerja di tempat yang sama. Waktu itu saya mendapatkan seribu dalam sebulan dan gaji Anda adalah sepuluh ribu.

Dalam sepuluh tahun perjalanan, kita mengalami kemajuan. Saya memiliki toko dan menjadi terkenal dengan penjualan samosa di daerah ini dan Anda menjadi seorang manajer.

Sekarang Anda mendapatkan seratus ribu, sementara saya mendapatkan  yang sama, dan kadang-kadang lebih daripada Anda. Jadi dengan pasti, saya dapat mengatakan bahwa pekerjaan saya lebih baik dari Anda. Itu karena masa depan anak-anak saya.

Mari saya jelaskan.

Harap  memperhatikan kata-kata saya. Saya memulai karir saya dengan pendapatan terendah. Anak saya tidak harus menderita hal yang sama. Pada suatu hari anak saya akan mengambil alih bisnis saya. Ia tidak harus mulai dari nol. Ia akan mendapatkan sepenuhnya bisnis saya. Tetapi dalam kasus Anda, manfaat akan diambil oleh anak-anak atasan Anda, bukan oleh anak-anak Anda.

Anda tidak dapat menawarkan hal yang sama untuk putra atau putri Anda. Mereka harus mulai dari nol lagi. Apapun yang Anda telah derita sepuluh tahun yang lalu, anak-anak Anda akan menderita yang sama.

Anak saya akan memperluas bisnis saya dari sekarang, ketika itu anak Anda bisa saja menjadi manajer dari anak saya.

Sekarang katakan, siapa yang membuang-buang talenta dan waktu?”

Sang manajer memberikan 50 untuk dua buah samosa dan ia tidak berbicara lagi.