Intisari-Online.com – Jika Anda beriman dan memiliki keyakinan bahwa Allah akan mencukupi hidup kita, apa lagi yang perlu diatakuti?
Setiap hari sepulang kerja saya melewati jalan yang sama. Namun karena hari ini jalan itu ditutup untuk perbaikan, saya melewati jalan yang lain. Saat melewati jalan yang cukup kecil dan berada di desa itu, saya berpapasan dengan seorang nenek-nenek. Ia berjalan perlahan sambil menggendong sejumlah pisang.
Saya menyapa nenek itu dan menawarkan diri untuk mengantarnya sampai ke rumah. Nenek ini langsung tersenyum dan menerima tawaran saya. Ia naik ke motor lalu kami melaju menuju arah rumah nenek tersebut.
Dalam perjalanan, saya mengajak nenek ini mengobrol. Ternyata setiap hari ia berjalan pulang dari pasar yang jauhnya sekitar lima kilometer. Saat pagi akan berjualan, ia akan diantar oleh tetangganya. Namun tetangganya akan pergi bekerja di tempat lain sehingga pada waktu nenek ini hendak pulang. Ia harus berjalan kaki.
Saya kaget mendengar nenek setua beliau masih bisa berjalan berkilo-kilometer setiap hari. Saya kemudian bertanya apakah ia tidak sangat lelah. Dengan raut wajah bahagia, nenek itu berkata selama bertahun-tahun berjualan di pasar. Ia tidak pernah pulang jalan kaki. Selalu ada orang yang berhenti dan menawarinya tumpangan seperti saya hari ini. Nenek itu kemudian berkata bahwa setiap hari ia bersyukur karena Allah telah menolongnya. Ia tak bisa membalas namun biarlah pahala itu menjadi milik orang-orang baik yang menolongnya.
Mendengar pengakuan nenek tersebut, saya merasa sangat tersentuh. Ternyata dengan memiliki keyakinan bahwa Allah akan menolong, setiap hari selalu ada orang ‘dikirimkan’ untuk membantunya. Sudahkah kita memiliki iman sebesar itu untuk percaya bahwa Allah selalu menolong dan mendampingi kita setiap saat?