Penulis
Intisari-Online.com- Siang itu, aku duduk di salah satu bangku ruang tunggu. Tidak seperti biasanya, ayahku meminta menemani untuk mentransfer uang. Aku kira ini akan berjalan cepat, namun ternyata antriannya sangat panjang. Aku mulai gerah.
“Ayah. Kenapa tidak transfer pake internet banking saja?” tanyaku.
“Kenapa mesti melakukan itu?” balas ayahku.
“Ya karena sekarang sudah zaman serba canggih. Tidak perlu menunggu sampai satu jam lamanya. Bahkan dengan online, segala sesuatu menjadi sangat muda,” kataku berapi-api.
“Lantas, kita tidak perlu ke luar rumah?” tanya ayahku lagi.
“Tentu saja!” ungkapku.
Aku menceritakan bagaimana perkembangan teknologi sangat membantu. Di mana sudah banyak situs-situs online dari nasional sampai internasional yang bisa mengirimkan barang dengan sekejab.
Ayahku hanya tersenyum mendengarkan. Ia pun membalas. “Dengar nak. Hari ini, ketika ayah akhirnya ke luar rumah, ayah sudah bertemu empar orang teman lama dan mengobrol sebentar. Lalu ketika tadi kita berjalan ke bank, ada tukang sayur, tukang bubur, dan tukang parkir yang menyapa. Mereka juga teman-teman ayah,” jelas ayahku.
Aku terdiam.
“Ayah ini sudah tua. Di rumah, hanya ada ibu dan ayah saja. Kami hanya butuh teman,” jawab ayah pelan.
“Dulu ketika ayah sakit, pemilik warung datang untuk menjenguk. Dua tahun lalu, ketika ibumu jatuh sakit, beberapa petugas keamanan membawanya ke rumah sakit.”
“Apakah ayah dan ibu bisa bersentuhan layaknya manusia dengan "online-online" itu? Ayah ingin mengenal secara pribadi. Bukan hanya sekedar ‘seller’. Ini menciptakan ikatan yang aman dan lebih nyaman,” jelas ayah.
Dunia sekarang memang sudah tumbuh dan berkembang. Segala hal bisa dilakukan secara instan. Tapi ingatlah. Segala hal tentang teknologi itu tidak lantas membuat kita tidak bersosialiasi dengan orang luar di sana. Tidak membuat yang dekat menjadi jauh.
Luangkanlah waktu bersama orang-orang terkasih. Jangan sampai menyesal dikemudian hari hanya karena dunia online.